Bagaimana Cara Membaca Idgham Bighunnah dengan Tepat?

essays-star 4 (160 suara)

Membaca Al-Quran dengan benar dan fasih merupakan dambaan setiap Muslim. Salah satu aspek penting dalam membaca Al-Quran adalah memahami dan menerapkan ilmu tajwid, yang mengatur cara membaca huruf-huruf Arab dengan tepat. Idgham bighunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang seringkali menimbulkan pertanyaan bagi para pemula. Artikel ini akan membahas secara detail tentang idgham bighunnah, bagaimana cara membacanya dengan tepat, dan contoh-contohnya dalam Al-Quran.

Memahami Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah adalah salah satu hukum tajwid yang berarti memasukkan atau menggabungkan huruf yang diidghamkan ke dalam huruf sebelumnya dengan disertai ghunnah (bunyi "ng" yang panjang). Idgham bighunnah terjadi ketika huruf mim mati bertemu dengan salah satu dari enam huruf idgham bighunnah, yaitu:

* Mim (م)

* Nun (ن)

* Wawu (و)

* Ya' (ي)

* Lam (ل)

* Ra' (ر)

Cara Membaca Idgham Bighunnah

Untuk membaca idgham bighunnah dengan tepat, perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Menggabungkan Huruf: Huruf mim mati yang diidghamkan harus digabungkan dengan huruf sebelumnya, sehingga terdengar seperti satu huruf saja.

2. Menghilangkan Bunyi Mim: Bunyi mim mati yang diidghamkan harus dihilangkan, tidak boleh terdengar.

3. Menambahkan Ghunnah: Setelah menggabungkan huruf dan menghilangkan bunyi mim, tambahkan ghunnah (bunyi "ng" yang panjang) pada huruf sebelumnya.

Contoh Idgham Bighunnah dalam Al-Quran

Berikut beberapa contoh idgham bighunnah dalam Al-Quran:

* Surat Al-Fatihah, Ayat 1: "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin" (الحمد لله رب العالمين). Pada ayat ini, huruf mim mati pada kata "Rabbil" (رب العالمين) diidghamkan ke dalam huruf "l" sebelumnya, sehingga dibaca "Rabbil" (رب العالمين) dengan ghunnah.

* Surat An-Nisa', Ayat 1: "Ya ayyuhalladzina amanu" (يا أيها الذين آمنوا). Pada ayat ini, huruf mim mati pada kata "amanu" (آمنوا) diidghamkan ke dalam huruf "n" sebelumnya, sehingga dibaca "amanu" (آمنوا) dengan ghunnah.

* Surat Al-Baqarah, Ayat 156: "Wa inna laka lamumta'ina" (وإنا لك لمُمتعِنا). Pada ayat ini, huruf mim mati pada kata "mumta'ina" (مُمتعِنا) diidghamkan ke dalam huruf "t" sebelumnya, sehingga dibaca "mumta'ina" (مُمتعِنا) dengan ghunnah.

Kesimpulan

Idgham bighunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang penting untuk dipahami dan diterapkan dalam membaca Al-Quran. Dengan memahami cara membaca idgham bighunnah dengan tepat, kita dapat membaca Al-Quran dengan benar dan fasih, serta mendapatkan pahala yang lebih besar.