Dampak Emisi Karbon dioksida dari Transportasi Terhadap Lingkungan

Transportasi adalah sektor yang berkontribusi sekitar seperlima dari total emisi karbon dioksida (CO2) secara global. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh alat transportasi memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Dalam hal ini, pesawat terbang menjadi salah satu alat transportasi yang menghasilkan emisi karbon dioksida tertinggi, terutama saat penerbangan jarak pendek. Penerbangan jarak pendek membutuhkan lebih banyak energi untuk lepas landas dibandingkan saat sudah terbang. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pesawat harus menghasilkan daya dorong yang lebih besar untuk mencapai kecepatan lepas landas. Menurut Eurocontrol, penerbangan jarak pendek didefinisikan sebagai penerbangan dengan jarak kurang dari 1.500 km. Pada penerbangan jarak pendek ini, posisi pesawat saat terbang di angkasa relatif lebih singkat dibandingkan dengan penerbangan jarak menengah atau jarak jauh. Selain pesawat terbang, transportasi darat juga berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon dioksida. Mobil bermesin bensin menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon dioksida dari transportasi darat. Mobil bermesin bensin menghasilkan emisi karbon dioksida ketika bahan bakar terbakar dalam mesin. Emisi ini kemudian dilepaskan ke atmosfer, menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon dioksida di udara. Dalam upaya mengurangi dampak negatif emisi karbon dioksida dari transportasi, berbagai langkah telah diambil. Salah satunya adalah pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil listrik dan pesawat terbang dengan emisi karbon yang lebih rendah. Selain itu, juga diperlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menggunakan transportasi yang lebih berkelanjutan, seperti bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum. Dalam kesimpulan, emisi karbon dioksida dari transportasi memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Pesawat terbang, terutama saat penerbangan jarak pendek, dan mobil bermesin bensin menjadi penyumbang terbesar emisi karbon dioksida. Untuk mengurangi dampak negatif ini, pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan.