Perjalanan Faqih: Dari Tarcycardiac ke Kehidupa

Pendahuluan: Faqih, seorang pemuda berusia 20 tahun, menghadapi perjuangan hidup yang menakutkan ketika ia mengalami tarcycardiac. Dalam perjalanan dramatis ini, kita akan mengikuti Faqih saat ia menghadapi tantangan yang mengasyikkan dan menghadapi kehidupan setelah tarcycardiac.

Bagian 1: Tarcycardiac: Mulai dari Ketakutan

Faqih selalu tahu bahwa jantungnya tidak teratur, tetapi dia tidak pernah memikirkannya sebagai masalah yang serius. Hingga suatu hari, dia merasa seperti jantungnya berdetak terlalu cepat, dan dia mulai merasa mual dan pusing. Dia mencoba untuk menenangkan diri, tetapi detak jantungnya semakin meningkat. Tiba-tiba, dia merasa seperti jantungnya akan berhenti, dan dia merasa seperti jatuh dari ketinggian yang tinggi. Itu adalah momen ketakutan yang akan selamanya menghantui dia.

Bagian 2: Kehidupan di Rumah Sakit

Faqih dibawa ke rumah sakit, di mana dia ditemukan oleh dokter Rayya. Dia sangat terampil dan berpengalaman, tetapi dia juga sangat tegas. Dia memberi tahu Faqih bahwa dia perlu menjalani proses cardiovert untuk mengatur detak jantungnya. Faqih sangat takut, tetapi dia tahu bahwa ini adalah satu-satunya harapan untuk selamat hidup. Dia merasa seperti dia akan mati di kursi itu, tetapi dia tahu dia harus melakukannya.

Bagian 3: Percobaan dan Kesalahan

Proses cardiovert dilakukan beberapa kali, tetapi tidak pernah berhasil. Setiap kali, Faqih merasa seperti dia akan mati, tetapi dia tidak bisa menyerah. Dia tahu dia harus melanjutkan, bahkan ketika itu terasa seperti tidak ada harapan. Dokter Rayya tidak pernah menyerah, dan dia terus mencoba untuk menyelamatkan nyawa Faqih. Tetapi setiap kali, dia gagal.

Bagian 4: Kejutan Terakhir

Pada kejutan yang ke-20, Faqih merasa seperti dia akan mati. Detak jantungnya sangat lambat, dan dia tidak bisa bernafas. Dokter Rayya memberinya defib, dan untuk beberapa saat, itu terasa seperti itu akan berhasil. Tetapi tiba-tiba, jantung Faqih berhenti, dan dia merasa seperti dia akan mati. Dokter Rayya langsung mulai CPR, dan dia terus memberikan defib sampai detak jantung Faqih kembali. Itu adalah momen yang akan selamanya menghantui Faqih, tetapi dia tahu dia harus melanjutkan.

Bagian 5: Operasi dan Pemulihan

Setelah kejutan terakhir, Faqih dinyatakan meninggal. Tetapi dokter Rayya tidak pernah menyerah, dan dia tahu dia harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan nyawa Faqih. Dia memutuskan untuk melakukan operasi, dan dia tahu itu akan menjadi perjuangan yang sulit. Selama operasi, jantung Faqih berhenti, dan dia merasa seperti dia akan mati. Tetapi dokter Rayya tidak pernah menyerah, dan dia terus memberikan CPR sampai detak jantung Faqih kembali. Itu adalah momen yang akan selamanya menghantui Faqih, tetapi dia tahu dia harus melanjutkan.

Kesimpulan: Perjalanan Faqih adalah perjalanan yang menakutkan dan mengasyikkan. Dia menghadapi tantangan yang mengasyikkan dan menghadapi kehidupan setelah tarcycardiac. Tetapi dia tahu dia harus melanjutkan, bahkan ketika itu terasa seperti tidak ada harapan. Dia tahu dia harus melanjutkan, bahkan ketika itu terasa seperti dia akan mati. Dan pada akhirnya, dia tahu dia harus melanjutkan, bahkan ketika itu terasa seperti dia akan mati.