Pelanggaran Aksi Demonstrasi dan Isi UU No. 9 Tahun 1998

Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang diakui dan dilindungi dalam Undang-Undang Dasar 1945. Namun, hak ini tidak boleh disalahgunakan untuk menyebabkan kerusakan dan mengganggu ketertiban umum. Pada bulan Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait dengan UU Omnibus Law di Jakarta. Aksi tersebut mengakibatkan kerusakan fasilitas publik, termasuk 25 halte Trans-Jakarta, dengan kerugian sekitar Rp 65 miliar. Pelanggaran utama dalam aksi demonstrasi tersebut adalah melanggar Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Demonstrasi. Pasal 6 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa demonstrasi harus dilakukan dengan menghormati aturan lalu lintas dan tidak mengganggu kebebasan lalu lintas masyarakat. Selain itu, pasal 6 ayat (2) menegaskan bahwa demonstrasi tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat, mengganggu ketertiban umum, atau menyebabkan kerusakan fasilitas umum. Isi dari UU No. 9 Tahun 1998 mengatur mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam melakukan demonstrasi. UU ini mengatur tentang persyaratan, tata cara, dan batasan dalam melakukan demonstrasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aksi demonstrasi dilakukan secara damai, menghormati hukum, dan tidak menyebabkan kerusakan atau gangguan terhadap masyarakat dan fasilitas umum. Pelanggaran aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tentu melanggar undang-undang yang berlaku. Dalam hal ini, pelanggaran tersebut dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sanksi tersebut dapat berupa denda, penjara, atau keduanya, tergantung pada tingkat keseriusan pelanggaran. Dalam kesimpulannya, aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum melanggar Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Demonstrasi. Isi dari UU tersebut mengatur mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam melakukan demonstrasi. Pelanggaran terhadap UU ini dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, penting bagi warga negara untuk memahami dan menghormati undang-undang yang berlaku dalam melakukan aksi demonstrasi.