Kisah Sila: Dibully di Sekolah dan Ditemani oleh Kakak-Kakak di JKT48

Lia dan Sila, dua anggota JKT48 yang muda, mengalami kekejaman di sekolah mereka. Mereka sering dibully oleh teman-teman sekelasnya. Suatu hari, saat Lia dan Sila sedang berada di kelas, mereka diserang oleh seorang siswa yang lebih tua. Lia dan Sila tidak tahan dan akhirnya pingsan karena kejadian tersebut. Ketika Lia dan Sila sadar di rumah sakit, mereka merasa sangat terluka dan kesulitan untuk berbicara. Mereka tahu bahwa mereka harus menghadapi kekejaman ini dan mencari bantuan. Mereka memutuskan untuk memberi tahu kakak-kakak mereka di JKT48 tentang kejadian ini. Shani, Gracia, dan Feni, kakak-kakak Lia dan Sila, mendengar kisah mereka dan segera mengambil tindakan. Mereka memanggil bodyguard mereka dan memerintahkan mereka untuk mengajak Lia dan Sila ke teater JKT48. Setibanya di teater, Lia dan Sila melihat kakak-kakak mereka dan merasa lega. Namun, kejadian ini tidak berakhir di teater. Saat Lia dan Sila sedang berada di teater, mereka disentuh oleh Gracia dan Feni di bagian punggungnya. Lia dan Sila terkejutan dan menangis, dan darah mengalir dari baju seragam mereka. Shani, Gracia, dan Feni panik dan segera menelepon ayah mereka, Argantara dan Veranda, untuk datang ke teater. Ketika Lia dan Sila pingsan di rumah sakit, mereka diberi obat penenang. Beberapa jam kemudian, Lia dan Sila sadar dan mencari kakak-kakak mereka di teater. Mereka menemukan Shani, Gracia, dan Feni yang duduk di kursi luar dan terkejut dengan tangisan Lia dan Sila. Shani, Gracia, dan Feni menenangkan Lia dan Sila dan memastikan bahwa mereka baik-baik saja. Lia dan Sila menjadi sangat manja pada orang tua mereka setelah kejadian ini. Mereka tidak lagi merasa aman di sekolah dan selalu khawatir tentang keselamatan mereka. Shani, Gracia, dan Feni berusaha untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada Lia dan Sila, dan mereka berjanji untuk melindungi adik-adik mereka dari kekejaman. Kisah Lia dan Sila mengingatkan kita semua tentang pentingnya melindungi diri dan mencari bantuan ketika kita mengalami kekejaman. Mereka menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu kecil atau terlalu muda untuk berbicara dan mencari bantuan. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-teman, Lia dan Sila dapat mengatasi kekejaman dan menemukan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.