Pengelolaan Sampah Masker Sekali Pakai dalam Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam jumlah sampah yang dihasilkan, terutama sampah medis seperti masker sekali pakai. Sebelum pandemi, sampah medis umumnya hanya dihasilkan oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Namun, dengan kondisi saat ini, kita menyadari bahwa orang yang dicurigai terinfeksi Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Oleh karena itu, rumah tangga juga turut berkontribusi dalam menghasilkan sampah medis. Salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan adalah penggunaan masker. Penggunaan masker sekali pakai tentu saja akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah masker. Masker bekas sekali pakai dapat menjadi media penyebaran Covid-19 jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pengelolaan sampah masker sekali pakai menjadi sangat penting. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan surat edaran tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Covid-19. Surat edaran tersebut juga mencakup pedoman pengelolaan masker sekali pakai. Demikian pula, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan Pedoman Pengelolaan Limbah Masker dari Masyarakat. Dengan mengikuti kedua pedoman tersebut, kita dapat melakukan pengelolaan yang tepat terhadap masker bekas sekali pakai yang sudah tidak digunakan. Pertama, kita perlu mengetahui siapa pengguna masker tersebut. Jika masker sekali pakai digunakan oleh orang sakit atau pasien Covid-19, masker tersebut dikategorikan sebagai limbah B3 infeksius limbah medis. Pengelolaan masker bekas ini harus sesuai dengan penanganan limbah B3. Jika pasien dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit, pengelolaan masker bekas sudah terintegrasi dengan pengelolaan limbah rumah sakit lainnya sesuai dengan protokol yang ada. Masker bekas sekali pakai tersebut dapat langsung dibuang ke tempat sampah dengan label infeksius. Kedua, masker bekas pakai dari orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) yang melakukan isolasi mandiri di rumah harus dikelola dengan cara yang berbeda. Sesuai dengan surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masker tersebut harus dipisahkan dari sampah rumah tangga lainnya dan dikemas menggunakan wadah atau plastik yang tertutup rapat dengan label "Limbah Infeksius". Tidak hanya masker, tetapi juga sarung tangan dan baju pelindung juga harus dikelola dengan cara yang sama. Untuk pengambilannya, dapat dilakukan oleh petugas pelayanan kesehatan atau petugas sanitasi dari puskesmas terdekat. Dengan melakukan pengelolaan yang tepat terhadap sampah masker sekali pakai, kita dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19 dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita. Penting bagi setiap individu untuk memahami dan melaksanakan langkah-langkah pengelolaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.