Contoh Geguritan Jaw

Geguritan adalah salah satu bentuk puisi lama yang berasal dari Jawa, Indonesia. Puisi ini biasanya ditulis dalam bahasa Jawa kuno dan memiliki ciri khas dalam hal struktur dan makna. Berikut ini adalah contoh geguritan Jawa yang dapat dijadikan acuan. Geguritan Jawa Aku inggil-igil tanpa keliru Mugi tansah dawet ing madyaning budi Mugi tansah dawet ing madyaning budi Aku inggil-igil tanpa keliru Mugi tansah dawet ing madyaning budi Aku inggil-igil tanpa keliru Mugi tansah dawet ing madyaning budi Aku inggil-igil tanpa keliru Geguritan ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas berisi frasa "Aku inggil-igil tanpa keliru" yang berarti "Aku menggurat-gurat tanpa keliru". Bagian bawah berisi frasa "Mugi tansah dawet ing madyaning budi" yang berarti "Semoga banyak mendapat perlindungan dari kebaikan". Geguritan Jawa memiliki makna yang dalam dan mengandung nilai-nilai kehidupan. Melalui puisi ini, kita dapat merenungkan tentang pentingnya kebaikan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. Selain itu, geguritan juga menjadi salah satu bentuk ekspresi seni bagi masyarakat Jawa. Dalam menulis geguritan, penting untuk memperhatikan struktur dan makna yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami contoh geguritan Jawa di atas, diharapkan kita dapat menggambarkan puisi lama ini dengan lebih baik dan menghargai kekayaan budaya Jawa.