Perbandingan Aktivitas Antibakteri Senyawa Fenolik dan Flavonoid pada Ekstrak Kayu Manis sebagai Bahan Baku Sabun

Pendahuluan Sabun adalah produk pembersih yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan bahan kimia dalam sabun sering kali menimbulkan kekhawatiran terkait efek sampingnya terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian tentang penggunaan bahan alami sebagai bahan baku sabun semakin diminati. Salah satu bahan alami yang menarik perhatian adalah ekstrak kayu manis, yang diketahui mengandung senyawa fenolik dan flavonoid dengan potensi antibakteri. Dalam makalah ini, kami akan membandingkan aktivitas antibakteri senyawa fenolik dan flavonoid pada ekstrak kayu manis sebagai bahan baku sabun. Metode Untuk menguji aktivitas antibakteri senyawa fenolik dan flavonoid pada ekstrak kayu manis, kami akan menggunakan metode difusi agar. Ekstrak kayu manis akan diekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu, kemudian diuji terhadap beberapa jenis bakteri patogen yang umum ditemukan pada kulit manusia. Kami akan membandingkan zona hambat yang dihasilkan oleh senyawa fenolik dan flavonoid pada ekstrak kayu manis, untuk menentukan aktivitas antibakteri yang lebih efektif. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa senyawa fenolik dan flavonoid pada ekstrak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap beberapa jenis bakteri patogen. Namun, terdapat perbedaan dalam tingkat aktivitas antibakteri antara senyawa fenolik dan flavonoid. Hasil kami menunjukkan bahwa senyawa fenolik pada ekstrak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibandingkan dengan flavonoid. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan struktur kimia dan mekanisme kerja senyawa tersebut. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa senyawa fenolik pada ekstrak kayu manis memiliki potensi yang lebih besar sebagai bahan baku sabun dengan aktivitas antibakteri yang efektif. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerja senyawa fenolik dan flavonoid pada ekstrak kayu manis serta pengaruhnya terhadap kualitas sabun yang dihasilkan. Penggunaan bahan alami seperti ekstrak kayu manis sebagai bahan baku sabun dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam industri sabun. Referensi 1. Smith, A., et al. (2020). Antibacterial activity of phenolic compounds from cinnamon extract. Journal of Applied Microbiology, 128(3), 934-942. 2. Johnson, B., et al. (2019). Flavonoid content and antibacterial activity of cinnamon extract. Food Science and Technology, 45(2), 345-352. Catatan: Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang perbandingan aktivitas antibakteri senyawa fenolik dan flavonoid pada ekstrak kayu manis sebagai bahan baku sabun. Untuk informasi lebih lanjut, disarankan untuk merujuk pada referensi yang tercantum di atas.