Menghitung Zat yang Tersisa pada Reaksi Xile

Xilena adalah senyawa organik yang sering digunakan dalam berbagai proses industri, termasuk produksi bahan kimia dan bahan bakar. Dalam konteks ini, kita akan membahas bagaimana menghitung jumlah zat yang tersisa pada reaksi xilena dengan menghasilkan $CO_{2}$ dan $H_{2}O$. Dalam reaksi xilena, xilena bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida ($CO_{2}$) dan air ($H_{2}O$). Dari data yang diberikan, kita tahu bahwa reaksi menghasilkan 56,77 mg $CO_{2}$ dan 14,53 mg $H_{2}O$. Untuk menghitung jumlah zat yang tersisa, kita perlu mengetahui jumlah zat awal yang digunakan dalam reaksi. Namun, informasi ini tidak disediakan dalam pertanyaan. Oleh karena itu, kita tidak dapat menghitung jumlah zat yang tersisa tanpa informasi tambahan. Namun, kita dapat membahas bagaimana menghitung jumlah zat yang tersisa jika kita memiliki informasi awal. Dalam reaksi kimia, jumlah zat yang tersisa dapat dihitung dengan menggunakan hukum kekekalan massa. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah massa zat awal yang bereaksi sama dengan jumlah massa zat yang terbentuk dan zat yang tersisa. Jika kita memiliki jumlah zat awal yang digunakan dalam reaksi, kita dapat menghitung jumlah zat yang tersisa dengan mengurangkan jumlah zat yang bereaksi dari jumlah zat awal. Dalam hal ini, kita perlu mengetahui berapa banyak xilena yang digunakan dalam reaksi untuk menghasilkan $CO_{2}$ dan $H_{2}O$. Tanpa informasi tambahan, kita tidak dapat menghitung jumlah zat yang tersisa pada reaksi xilena. Namun, dengan memahami prinsip kekekalan massa, kita dapat menghitung jumlah zat yang tersisa jika kita memiliki informasi awal yang diperlukan. Secara keseluruhan, menghitung jumlah zat yang tersisa pada reaksi xilena memerlukan informasi tentang jumlah zat awal yang digunakan dalam reaksi. Dengan informasi ini, kita dapat menggunakan hukum kekekalan massa untuk menghitung jumlah zat yang tersisa.