Analisis Pelantikan Prabowo dan Gibran dari Perspektif Marks, Weber, Durkheim, dan Parsons

Pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia merupakan peristiwa penting dalam dunia politik. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis peristiwa ini dari perspektif teori sosial Marks, Weber, Durkheim, dan Parsons. Menurut teori sosial Marks, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari konflik kelas. Marks berpendapat bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelas, yaitu borjuis dan kelas proletar. Dalam hal ini, Prabowo dan Gibran dapat dianggap sebagai bagian dari kelas borjuis yang memiliki kekuasaan dan kekayaan. Mereka memperoleh dukungan dari kalangan elit dan kelas menengah atas. Sementara itu, kelas proletar yang terdiri dari pe masyarakat miskin tidak mendapatkan dukungan yang memadai. Oleh karena itu, peristiwa ini dapat dilihat sebagai perjuangan kelas borjuis untuk mempertahankan kekuasaan dan keuntungan mereka. Dari perspektif teori sosial Weber, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari proses rasionalisasi. Weber berpendapat bahwa masyarakat mengalami proses rasionalisasi sosial di mana tindakan-tindakan sosial menjadi lebih rasional dan sistematis. Dalam hal ini, Prabowo dan Gibran dapat dianggap sebagai individu yang memperoleh dukungan melalui tindakan-tindakan yang rasional dan sistematis. Mereka memperoleh dukungan melalui kampanye politik yang terstruktur dan strategi yang matang. Oleh karena itu, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari proses rasionalisasi sosial di masyarakat. Dari perspektif teori sosial Durkheim, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari fungsi sosial dalam masyarakat. Durkheim ber bahwa masyarakat memiliki fungsi sosial yang penting dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan sosial. Dalam hal ini, Prabowo dan Gibran dapat dianggap sebagai individu yang memperoleh dukungan melalui fungsi sosial dalam masyarakat. Mereka memperoleh dukungan dari kalangan elit dan kelas menengah atas karena mereka dianggap dapat memenuhiuhan dan keinginan mereka. Oleh karena itu, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari fungsi sosial dalam masyarakat. Dari perspektif teori sosial Parsons, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari sistem sosial dalam masyarakat. Parsons berpendapat bahwa masyarakat memiliki sistem sosial yang terdiri dari berbagai institusi sosial. Dalam hal Prabowo dan Gibran dapat dianggap sebagai individu yang memperoleh dukungan melalui sistem sosial dalam masyarakat. Mereka memperoleh dukungan dari berbagai institusi sosial seperti partai politik, organisasi masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari sistem sosial dalam masyarakat. Dalam kesimpulan, peristiwa pelantikan Prabowo dan Gibran dapat dilihat dari berbagai perspektif teori sosial. Dari perspektif Marks, peristiwa ini dapat dilihat sebagai konflik kelas. Dari perspektif Weber, peristiwa ini dapat dilihat sebagai proses rasionalisasi sosial. Dari perspektif Durkheim, peristiwa ini dapat dilihat sebagai fungsi sosial dalam masyarakat. Dari perspektif Parsons, peristiwa ini dapat dilihat sebagai bagian dari sistem sosial dalam masyarakat. Semua perspektif ini memberikan pemahaman yang berbeda tentang peristiwa ini dan memberikan wawasan yang lebih luas tentang peristiwa tersebut.