Menjelajahi Dunia Surat: Petualangan Menemukan Karakteristik Surat Resmi dan Tidak Resmi ##

Bu Ida, seorang guru yang penuh semangat, ingin mengajak siswanya menjelajahi dunia surat. Ia ingin mereka memahami perbedaan antara surat resmi dan tidak resmi. Untuk mencapai tujuan ini, Bu Ida memutuskan untuk menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Bu Ida menyiapkan dua surat: surat undangan rapat dari kepala sekolah dan surat undangan dari RT/RW setempat. Kedua surat ini dipilih karena memiliki perbedaan yang jelas dalam format, tipe kalimat, dan legalisasi. Dengan penuh antusias, Bu Ida membagikan kedua surat tersebut kepada siswanya. Ia meminta mereka untuk menganalisis kedua surat tersebut dengan cermat. Siswa diminta untuk memperhatikan format penulisan, jenis kalimat yang digunakan, dan tanda tangan yang tertera. Suasana kelas menjadi hidup. Siswa berdiskusi dengan semangat, saling bertukar pendapat, dan menemukan perbedaan yang mencolok antara kedua surat tersebut. Mereka menyadari bahwa surat resmi memiliki format yang baku, menggunakan kalimat yang formal, dan dilengkapi dengan tanda tangan dan stempel resmi. Sementara itu, surat tidak resmi memiliki format yang lebih bebas, menggunakan kalimat yang santai, dan tidak memerlukan tanda tangan resmi. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang karakteristik surat resmi dan tidak resmi, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Mereka belajar untuk menganalisis informasi, menemukan pola, dan menarik kesimpulan. Bu Ida merasa bangga melihat antusiasme dan semangat belajar siswanya. Ia yakin bahwa kegiatan ini akan membantu mereka memahami dunia surat dengan lebih baik dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan nyata.