Masa Kecil Musa: Sebuah Perjalanan Menuju Kedewasaan di Bawah Naungan Orang Tua **

Masa kecil Musa, seorang nabi besar dalam agama Yahudi dan Islam, merupakan periode penting yang membentuk karakter dan kepribadiannya. Kisah hidupnya, yang diceritakan dalam kitab suci, memberikan gambaran tentang bagaimana lingkungan keluarga dan pendidikan awal dapat membentuk jalan hidup seseorang. Peran Orang Tua: Orang tua Musa, Amram dan Yokhebed, memainkan peran penting dalam masa kecilnya. Mereka adalah orang-orang yang taat kepada Tuhan dan memiliki iman yang kuat. Mereka menyadari bahwa Musa adalah anak yang istimewa, yang ditakdirkan untuk melakukan hal-hal besar. Tantangan dan Pelindungan: Masa kecil Musa diwarnai dengan tantangan. Firaun, raja Mesir, memerintahkan pembunuhan semua bayi laki-laki bangsa Israel. Namun, orang tua Musa dengan berani menyembunyikannya selama tiga bulan. Ketika mereka tidak dapat lagi menyembunyikannya, mereka menempatkannya dalam keranjang dan meletakkannya di sungai Nil. Peran Tuhan: Tuhan melindungi Musa dari bahaya. Dia mengutus putri Firaun untuk menemukannya dan membesarkannya di istana. Meskipun dibesarkan di lingkungan yang berbeda, Musa tetap mengingat identitasnya sebagai orang Israel. Pendidikan dan Pengalaman: Musa menerima pendidikan yang baik di istana Firaun. Dia belajar tentang budaya dan bahasa Mesir. Namun, dia juga belajar tentang tradisi dan keyakinan bangsanya dari orang tuanya. Pengalaman ini membentuknya menjadi seorang pemimpin yang bijaksana dan berwawasan luas. Kesimpulan:** Masa kecil Musa, meskipun diwarnai dengan tantangan, merupakan periode penting yang membentuknya menjadi seorang pemimpin besar. Pengaruh orang tuanya, iman mereka, dan perlindungan Tuhan membentuk karakternya dan mempersiapkannya untuk menjalankan tugasnya sebagai nabi. Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang pentingnya keluarga, iman, dan pendidikan dalam membentuk masa depan seseorang.