Naysila dan Mimpi Panggung JKT48 **

Matahari sore menyinari halaman rumah Argantara dan Veranda. Suasana hangat menyelimuti keluarga kecil itu. Naysila, si bungsu, baru saja mengucapkan kata pertamanya: "Kakak Ria." Senyum lebar terukir di wajah Argantara dan Veranda. Ria, kakak keempat Naysila, yang mendengarnya pun ikut berbinar. Ketiga kakak Naysila lainnya, Shani, Gracia, dan Feni, juga ikut merasakan kebahagiaan itu. Waktu berlalu begitu cepat. Naysila kini sudah berusia empat tahun dan mulai bersekolah. Ria, yang sudah duduk di kelas 6 SD, selalu menjemput Naysila sepulang sekolah. Suatu sore, saat Ria hendak menjemput Naysila di kelasnya, ia melihat Naysila berlari ke arahnya dengan air mata berlinang. "Kakak Ria, aku di-bully," ucap Naysila dengan suara terisak. Ria langsung memeluk Naysila dan menenangkannya. "Tenang, Nay. Kakak akan selalu ada untuk Nay," bisik Ria lembut. "Kakak, aku ingin seperti kakak-kakak," ucap Naysila dengan mata berkaca-kaca. "Aku ingin bernyanyi dan menari di atas panggung seperti mereka." Ria tersenyum. Ia tahu mimpi Naysila. Ketiga kakaknya, Shani, Gracia, dan Feni, adalah anggota JKT48. Naysila selalu terpesona melihat mereka bernyanyi dan menari di atas panggung. "Nanti, Kakak akan ajak Nay ke theater JKT48," kata Ria. "Kita akan lihat kakak-kakak latihan." Senyum kembali merekah di wajah Naysila. Ia berpegangan erat pada tangan Ria, bersemangat untuk melihat tempat latihan para idolanya. Di dalam hati, Naysila bermimpi suatu hari nanti ia juga bisa berdiri di atas panggung, bernyanyi dan menari bersama kakak-kakaknya. Catatan:** Cerita ini menggambarkan mimpi Naysila untuk menjadi seperti kakak-kakaknya yang merupakan anggota JKT48. Kisah ini menekankan hubungan erat antara Naysila dan Ria, serta dukungan Ria terhadap mimpi adiknya.