Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001) dan Kebijakan Pentingny

Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal sebagai Gus Dur, terpilih menjadi Presiden keempat Republik Indonesia pada tahun 1999 setelah hasil Sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober. Dalam pemilihan tersebut, Abdurrahman Wahid didukung oleh beberapa partai Islam yang tergabung dalam Poros Tengah. Megawati Soekarnoputri juga ditetapkan sebagai wakil presiden untuk mendampingi Abdurrahman Wahid. Untuk menjalankan pemerintahannya, Abdurrahman Wahid membentuk kabinet Persatuan Nasional yang terdiri dari beberapa partai politik, seperti PDIP, PKB, Golkar, PPP, dan PK. Kabinet ini merupakan kabinet koalisi yang bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan dalam menjalankan pemerintahan. Salah satu kebijakan penting yang diambil oleh Presiden Abdurrahman Wahid adalah memisahkan Polri (Kepolisian Republik Indonesia) dari ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Pemisahan ini dilakukan agar Polri dapat lebih fokus sebagai pelayan masyarakat dalam bidang keamanan. Selain itu, pemisahan tersebut juga bertujuan untuk melakukan reformasi ABRI sebagai penjaga pertahanan. Sebagai langkah lanjutan, pemerintah juga mengubah nama ABRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kebijakan ini memiliki dampak yang signifikan dalam memperkuat peran Polri sebagai penjaga keamanan dan pelayan masyarakat. Pemisahan Polri dari ABRI memungkinkan Polri untuk lebih fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai kepolisian yang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, pemisahan ini juga memberikan kesempatan bagi ABRI untuk melakukan reformasi dan memperkuat peran sebagai penjaga pertahanan negara. Dengan kebijakan ini, Abdurrahman Wahid menunjukkan komitmennya dalam melakukan reformasi dan memperkuat institusi kepolisian serta pertahanan negara. Kebijakan ini juga merupakan langkah penting dalam membangun negara yang demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dalam masa pemerintahannya, Abdurrahman Wahid juga mengambil kebijakan-kebijakan lain yang penting untuk pembangunan dan kemajuan Indonesia. Namun, pemisahan Polri dari ABRI menjadi salah satu kebijakan yang paling berpengaruh dan memiliki dampak jangka panjang dalam memperkuat institusi kepolisian dan pertahanan negara. Dengan demikian, masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001) merupakan periode yang penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam hal reformasi dan memperkuat institusi kepolisian serta pertahanan negara. Kebijakan pemisahan Polri dari ABRI menjadi langkah penting dalam membangun negara yang demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.