Si Tukang Becak dan Lampu Merah **

Pak Karto, tukang becak tua yang sudah puluhan tahun menjajakan jasanya di jalanan kota, terkenal dengan kelucuannya. Ia selalu punya cerita dan lelucon untuk menghibur penumpang. Suatu hari, Pak Karto sedang mengantar seorang ibu muda dan anaknya ke pasar. Di tengah perjalanan, mereka terjebak macet di lampu merah. "Lama sekali ya, Bu, lampu merahnya," keluh Pak Karto. "Iya, Pak. Kayaknya lampu merahnya lagi ngambek deh," jawab ibu muda itu sambil tersenyum. "Ngambek? Kenapa ngambek?" tanya Pak Karto penasaran. "Mungkin karena banyak mobil yang ngebut dan nggak mau berhenti di lampu merah," jawab ibu muda itu. Pak Karto terdiam sejenak, lalu berkata dengan nada serius, "Wah, kalau gitu, harusnya lampu merahnya di kasih helm sama jaket, Bu. Biar aman kalau dia ngambek dan ngejar mobil-mobil yang ngebut." Ibu muda itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Pak Karto. Anaknya yang masih kecil pun ikut tertawa. "Pak Karto, lucu banget sih," kata ibu muda itu. "Ya, Bu. Itulah cara saya menghibur diri di tengah macet," jawab Pak Karto sambil tersenyum. Meskipun macet, suasana di dalam becak Pak Karto tetap ceria. Pak Karto, dengan kelucuannya, berhasil menghibur penumpang dan melupakan kejengkelan akibat macet. Pesan:** Cerita ini menunjukkan bahwa humor bisa menjadi cara yang efektif untuk mengkritik sosial. Pak Karto, dengan leluconnya tentang lampu merah yang ngambek, menyindir perilaku pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi aturan lalu lintas. Humornya yang ringan dan lucu membuat kritiknya terasa lebih mudah diterima dan tidak menggurui.