Apakah Activity-Based Costing Selalu Lebih Baik daripada Traditional Costing?

Activity-based costing (ABC) adalah metode penetapan biaya yang berfokus pada aktivitas yang mempengaruhi biaya produksi. Dalam metode ini, biaya overhead tidak langsung dibebankan ke produk, melainkan dialokasikan berdasarkan aktivitas yang terkait dengan produksi. Dengan demikian, ABC berusaha menghilangkan distorsi dalam penentuan biaya produk. Namun, apakah ABC selalu lebih baik daripada traditional costing? Jawabannya tergantung pada kondisi perusahaan. ABC akan lebih tepat diterapkan pada perusahaan yang memiliki porsi non-unit overhead cost yang sangat besar. Biasanya, karakteristik ini ditemukan pada perusahaan manufaktur yang bersifat padat modal, di mana mesin-mesin digunakan secara intensif, sehingga biaya overhead memiliki porsi yang lebih besar daripada biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Selain itu, kondisi ini tidaklah cukup sebagai penentu dari tepat atau tidaknya perusahaan menggunakan ABC. Perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti kompleksitas aktivitas dan kebutuhan untuk mengoptimalkan biaya. Secara keseluruhan, ABC dapat memberikan hasil yang lebih akurat dalam penetapan biaya produk dibandingkan dengan traditional costing, terutama untuk perusahaan dengan karakteristik tertentu. Namun, penerapan ABC tidak selalu diperlukan dan harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan.