Peran Perdagangan dalam Proses Integrasi Bangsa di Nusantar

Percepatan proses integrasi bangsa di Nusantara sejak abad ke-16 dapat dikaitkan dengan perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Barat. Masuknya bangsa Barat ke kawasan Nusantara pada masa itu didorong oleh dua faktor utama.

Pertama, adanya perasaan kesamaan di antara mereka yang semakin terbentuk akibat perlakuan yang sama-sama diterima dari pendatang Barat melalui politik monopoli, kekerasan, dan kecerdikan. Kedua, melalui perdagangan pada zaman kejayaan Islam, terjadi pertukaran budaya, pengalaman, dan pengetahuan antara pedagang yang memiliki latar belakang berbeda. Mereka melihat bahwa terdapat persamaan di antara mereka, seperti agama yang dianut, budaya, bentuk fisik, dan warna kulit.

Pedagang Nusantara menyadari bahwa mereka memiliki persamaan dengan pedagang Barat setelah membandingkan agama, warna kulit, dan bentuk fisik. Persamaan ini semakin terasa dan timbulah solidaritas di antara para pedagang untuk menghadapi kekuatan pedagang asing tersebut. Meskipun secara politis mereka tidak dalam tindakan perlawanan bersama, perasaan solidaritas telah memperkuat ideologis atau moral bahwa monopoli, pemaksaan kehendak, kekerasan, dan kecerdikan Barat harus dilawan.

Perkembangan historis dalam aspek pelayaran dan perdagangan tersebut berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa. Konsep bangsa dapat ditandai dengan adanya penarikan dalam hal budaya, sistem kepercayaan, adat istiadat, dan kepentingan bersama. Para pedagang Nusantara memiliki kepentingan bersama untuk mengembalikan peran mereka di bidang perdagangan setelah kejayaan mereka diruntuhkan oleh kecerdikan dan monopoli dagang bangsa Eropa.

Selain itu, dalam pelayaran dan perdagangan, laut memegang peranan yang sangat penting. Laut digunakan sebagai jalan penghubung yang dapat digunakan oleh penduduk pulau mana pun. Dengan demikian, laut Nusantara dan selat-selat yang memisahkan pulau-pulau bukanlah pemisah atau pembatas penduduk yang tinggal di satu pulau dengan penduduk yang tinggal di pulau lainnya. Laut merupakan jalan penghubung sekaligus pemersatu penduduk.

Dalam kesimpulan, perdagangan memainkan peran penting dalam proses integrasi bangsa di Nusantara. Melalui perdagangan, terbentuklah perasaan kesamaan di antara pedagang Nusantara dan Barat, yang kemudian memunculkan solidaritas untuk melawan monopoli dan kecerdikan pedagang asing. Selain itu, perdagangan juga menjadi jalan penghubung yang mempersatukan penduduk pulau-pulau di Nusantara.