Lahiran di Angkot, Kisah Kocak Geo dan Rara\x0a\x0a**

**

Hari itu, langit Jakarta mendung, seakan ikut merasakan ketegangan yang menyelimuti Geo dan Rara. Rara, sang istri, sudah merasakan kontraksi sejak pagi. Geo, sang suami, panik bukan kepalang. Mereka terjebak macet di dalam angkot, menuju rumah sakit.

"Tahan oky, Ra," ucap Geo, tangannya menggenggam erat tangan Rara.

"Tahan Pala lo tahan...perut gue udah mules...," jawab Rara, menahan rasa sakit yang semakin menjadi.

"Lagian macet, udah gue disini lo kuat. Mas macet nya sampai kapan sih? Kasihan istri saya!" teriak Geo kepada supir angkot.

"Tahan Ra, jangan ngeden dulu! Lo mau lahiran di angkot?" tanya Geo, cemas.

"Bodo amat! Aaaaarhhhhh...," jerit Rara, tak kuasa menahan rasa sakit.

"Ra....." Geo semakin panik.

"Aaaaa....Sakit...," rintih Rara.

"Gue bantu tangkap Ra...," ucap Geo, berusaha tenang.

"Bismillah, Ayo Ra...Dikit lagi...," Geo menyemangati Rara.

"Aaaaaaarghh!!!!!!" Rara menjerit sekuat tenaga.

"Ra! K-Kepala.....," Geo terkesiap melihat kepala bayi Rara sudah muncul.

"Aaaaaaa....," Rara semakin keras berteriak.

"Mas minta kain...," Geo berteriak kepada supir angkot.

"Kain buat apa?" tanya supir angkot, bingung.

"Ya buat nangkap bayinya lah! Nanya lagi lo," jawab Geo, kesal.

Dalam situasi yang menegangkan dan penuh kekacauan, Geo berhasil membantu Rara melahirkan di dalam angkot. Bayi mungil mereka lahir dengan selamat, diiringi tawa dan tangis haru. Kisah ini menjadi cerita kocak yang tak terlupakan bagi Geo dan Rara, sebuah bukti bahwa cinta dan keberanian bisa mengatasi segala rintangan, bahkan di tengah kemacetan Jakarta.