Merayakan Bahasa, Merangkul Keberagaman **

Pantun 1: Bulan bahasa tiba di sini, Merayakan kata, indah dan berarti. Bahasa ibarat kunci hati, Membuka pintu, memahami dunia. Pantun 2: Bahasa Indonesia, bahasa kita, Kaya makna, penuh pesona. Mari lestarikan, jangan dilupa, Warisan budaya, harta bangsa. Pantun 3: Bahasa asing, jendela dunia, Membuka cakrawala, luas dan nyata. Belajarlah dengan tekun dan setia, Menjadi warga global, berwawasan luas. Cerita Pendek: Di sebuah sekolah, diadakan perayaan Bulan Bahasa. Para siswa bersemangat mengikuti berbagai lomba, seperti pidato, menulis cerpen, dan puisi. Di antara mereka, ada seorang siswa bernama Rara yang merasa minder. Ia merasa bahasa Indonesianya kurang fasih dan takut untuk mengikuti lomba. Namun, teman-temannya menyemangatinya. Mereka mengatakan bahwa bahasa bukan hanya tentang kefasihan, tetapi juga tentang keberanian untuk mengekspresikan diri. Rara pun memberanikan diri untuk mengikuti lomba menulis cerpen. Ia menulis tentang pengalamannya belajar bahasa asing dan bagaimana hal itu membuka wawasannya tentang dunia. Hasilnya, cerpen Rara mendapat juara pertama. Ia merasa bangga dan terharu. Ia menyadari bahwa bahasa adalah alat yang luar biasa untuk berkomunikasi, belajar, dan berbagi. Bulan Bahasa telah mengajarkannya bahwa bahasa adalah jembatan yang menghubungkan manusia dan membuka pintu menuju dunia yang lebih luas. Pesan:** Bulan Bahasa bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk merenungkan pentingnya bahasa dalam kehidupan kita. Mari kita jaga dan lestarikan bahasa Indonesia, serta terus belajar bahasa asing untuk memperkaya wawasan dan memperluas cakrawala kita.