** Pemahaman dan Implementasi Pasal 28 UU Sisdiknas dalam Konteks Pemikiran Inklusi PAUD 2. **

** Pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) menegaskan pentingnya pemikiran inklusi dalam pendidikan anak usia dini (PAUD). Ini menekankan perlunya menyediakan akses yang merata dan kesempatan belajar bagi semua anak, tanpa memandang perbedaan latar belakang atau kebutuhan khusus. Dalam konteks ini, pemahaman dan implementasi pasal ini menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung perkembangan optimal setiap anak. Pemiran inklusi PAUD tidak hanya menuntut kesetaraan akses, tetapi juga menekankan pentingnya adaptasi kurikulum dan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Hal ini mencakup penyediaan dukungan tambahan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus serta pengembangan kapasitas guru dalam mengelola keragaman di kelas. Dalam praktiknya, implementasi pasal 28 UU Sisdiknas memerlukan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Semua pihak harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap anak secara holistik. Ini melibatkan pembentukan tim pendampingan untuk membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus serta penyediaan sumber daya pendukung lainnya. Selain itu, evaluasi terhadap efektivitas program inklusi juga penting dilakukan secara berkala. Melalui evaluasi ini, dapat diidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan agar program inklusi dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi semua anak. Dengan demikian, pemahaman dan implementasi pasal 28 UU Sisdiknas tentang pemikiran inklusi PAUD bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab bers