Pengalaman Menghadapi Kondisi Kritis Mam

Pendahuluan: Setelah mama menjalani CT scan, perawat membawanya ke kamar inap. Aku dan para perawat mendampingi mama dalam perjalanan tersebut. Bagian Pertama: Sampai di kamar, aku segera menghubungi bapak untuk segera datang ke atas. Rasanya hatiku berdebar-debar, takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku berharap bapak bisa memberikan dukungan dan kekuatan bagi mama dalam kondisi yang sedang kritis ini. Bagian Kedua: Kami akhirnya tidur berempat di kamar tersebut, menunggu mama sadar keesokan harinya. Suasana di kamar begitu hening, hanya terdengar suara mesin yang terus berdetak. Aku dan para perawat saling bertukar pandangan, penuh kekhawatiran. Kami berharap mama segera pulih dan kembali seperti sedia kala. Bagian Ketiga: Keesokan harinya, mama masih belum sadar. Dokter yang datang memeriksa kondisinya dan memberitahu bahwa mama terkena stroke. Mendengar kabar tersebut, hatiku hancur berkeping-keping. Aku merasa seperti dunia ini runtuh di hadapanku. Aku berharap ini hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Bagian Keempat: Setelah mendengar kabar tersebut, dokter memerintahkan bapak untuk keluar dan berbicara dengannya. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi melihat wajah sedih bapak saat kembali masuk ke dalam kamar, aku tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bapak mengatakan bahwa mama ternyata terkena tumor otak. Aku tidak bisa menahan air mataku, rasanya dunia ini begitu kejam. Kesimpulan: Pengalaman menghadapi kondisi kritis mama ini begitu sulit bagi kami sebagai keluarga. Kami harus bersatu dan memberikan dukungan satu sama lain. Meskipun kondisi mama sangat serius, kami tidak akan menyerah. Kami akan berjuang bersama dan berharap untuk kesembuhan mama yang ajaib. Semoga ada keajaiban yang akan menyembuhkan mama dan mengembalikan kebahagiaan dalam keluarga kami.