Pentingnya Memahami Aqidah yang Shahih dalam Ber-Ijtihad

Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya memahami aqidah yang shahih dalam ber-ijtihad. Al Imam AdzZahabi rahimahullaah pernah berkata, "Andai saja setiap individu yang keliru didalam ijtihadnya - namun diiringi shahihnya aqidah, serta upayanya untuk terus ber-ittiba kepada yang haq - kemudian kita tinggalkan ia dan kita hukumi ahli bid'ah, niscaya hanya sedikit sekali diantara para imam yang selamat dari hukum kita." Dalam konteks ini, penting bagi setiap muslim untuk memahami aqidah yang shahih sebelum melakukan ijtihad. Aqidah yang shahih adalah dasar yang kuat dalam memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Tanpa pemahaman yang benar tentang aqidah, ijtihad yang dilakukan dapat mengarah pada kesalahan dan kesesatan. Memahami aqidah yang shahih juga membantu dalam memahami sumber-sumber hukum Islam yang digunakan dalam ijtihad. Aqidah yang shahih memberikan kerangka pemahaman yang benar tentang Al-Qur'an dan Hadits, serta prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam berijtihad. Dengan pemahaman yang benar tentang aqidah, seorang muslim dapat memastikan bahwa ijtihad yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Selain itu, memahami aqidah yang shahih juga membantu dalam menghindari kesalahan dalam berijtihad. Dalam ijtihad, terdapat banyak perbedaan pendapat di antara para ulama. Namun, dengan pemahaman yang benar tentang aqidah, seorang muslim dapat memilih pendapat yang sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Hal ini membantu dalam menghindari kesalahan dan kesesatan dalam berijtihad. Dalam kesimpulan, penting bagi setiap muslim untuk memahami aqidah yang shahih dalam berijtihad. Aqidah yang shahih adalah dasar yang kuat dalam memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan membantu dalam memahami sumber-sumber hukum Islam yang digunakan dalam ijtihad. Memahami aqidah yang shahih juga membantu dalam menghindari kesalahan dalam berijtihad. Oleh karena itu, setiap muslim harus berusaha untuk memahami aqidah yang shahih sebelum melakukan ijtihad.