Sejarah Singkat Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah salah satu situs warisan dunia yang terletak di Yogyakarta, Indonesia. Candi ini merupakan salah satu contoh arsitektur Hindu terbesar di Asia Tenggara dan menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Indonesia. Sejarah Candi Prambanan dimulai pada abad ke-9 Masehi, saat Kerajaan Mataram Kuno sedang berada di puncak kejayaannya. Candi ini dibangun sebagai tempat ibadah bagi dewa-dewi Hindu, terutama Siwa, Wisnu, dan Brahma. Konon, candi ini dibangun oleh Raja Rakai Pikatan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa tersebut. Candi Prambanan terdiri dari tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Ketiga candi ini memiliki arsitektur yang indah dan rumit, dengan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah epik dalam mitologi Hindu. Selain itu, terdapat juga candi-candi kecil dan perwara yang mengelilingi candi utama. Sayangnya, pada abad ke-10 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno mengalami kejatuhan dan Candi Prambanan pun mengalami kerusakan akibat letusan Gunung Merapi dan gempa bumi. Selama berabad-abad, candi ini terlantar dan tertutup oleh tanah dan pepohonan. Pada tahun 1811, Candi Prambanan ditemukan kembali oleh seorang arkeolog Belanda bernama Cornelius. Sejak saat itu, upaya restorasi dan pemugaran dilakukan untuk mengembalikan kejayaan candi ini. Pada tahun 1991, Candi Prambanan diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Hingga saat ini, Candi Prambanan menjadi salah satu ikon budaya Indonesia dan menjadi daya tarik wisata yang tak terbantahkan. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengagumi keindahan arsitektur candi ini dan mempelajari sejarahnya yang kaya. Dalam kesimpulan, Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan bersejarah yang memperkaya budaya Indonesia. Sebagai situs warisan dunia, candi ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi masa depan.