Apakah Hukum Menunaikan Shalat Sunnah Hari Tasyrik?

Apakah Shalat Sunnah Hari Tasyrik Itu?

Shalat Sunnah Hari Tasyrik adalah shalat sunnah yang dilakukan pada hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini disebut hari Tasyrik karena pada zaman jahiliyah, orang-orang Arab biasanya mencampur daging kurban mereka dengan tepung dan air (proses yang disebut "Tasyrik") untuk mengawetkannya. Namun, apakah hukum menunaikan shalat sunnah ini?

Hukum Menunaikan Shalat Sunnah Hari Tasyrik

Menurut sebagian besar ulama, hukum menunaikan shalat sunnah hari Tasyrik adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat sunnah pada hari-hari Tasyrik.

Manfaat Melakukan Shalat Sunnah Hari Tasyrik

Melakukan shalat sunnah hari Tasyrik memiliki banyak manfaat. Pertama, ini adalah bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Kedua, ini adalah cara untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, yang merupakan contoh terbaik dalam menjalankan ibadah. Ketiga, shalat sunnah ini juga dapat menjadi sarana untuk memohon ampun dan rahmat dari Allah SWT.

Cara Melakukan Shalat Sunnah Hari Tasyrik

Shalat sunnah hari Tasyrik dilakukan dengan cara yang sama seperti shalat sunnah pada umumnya. Anda dapat melakukannya di rumah atau di masjid, baik sendirian maupun berjamaah. Anda dapat melakukannya sebanyak dua rakaat, dan dapat dilakukan kapan saja selama hari Tasyrik, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk shalat, seperti saat matahari terbit atau terbenam.

Kesimpulan

Jadi, hukum menunaikan shalat sunnah hari Tasyrik adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Melakukan shalat ini memiliki banyak manfaat, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan memohon ampun dan rahmat dari Allah SWT. Shalat ini dilakukan dengan cara yang sama seperti shalat sunnah pada umumnya, dan dapat dilakukan kapan saja selama hari Tasyrik, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk shalat.