Asrama Tua di Lempeng Buper: Kisah Bisik dan Misteri **

** Asrama tua itu berdiri megah di tengah lembah buper, menjulang tinggi dengan dinding-dindingnya yang kusam dan jendela-jendela yang berdebu. Di balik fasadnya yang usang, tersimpan cerita-cerita bisik yang mengiringi setiap langkah penghuni asrama. Para mahasiswa baru yang baru menginjakkan kaki di asrama itu seringkali mendengar bisikan-bisikan aneh di malam hari. Suara langkah kaki yang samar, tawa anak-anak yang terngiang, dan desisan angin yang menyerupai bisikan. Beberapa penghuni bahkan mengaku melihat bayangan-bayangan samar di lorong-lorong asrama, menghilang begitu cepat saat mereka mendekat. Kisah-kisah misteri itu semakin menambah aura mistis asrama tua. Konon, asrama itu dulunya adalah tempat tinggal bagi para penjaga hutan yang menjaga lembah buper. Mereka hidup sederhana, namun penuh dengan misteri. Setelah mereka meninggal, asrama itu diubah menjadi tempat tinggal bagi para mahasiswa. Namun, roh-roh para penjaga hutan itu konon masih bersemayam di asrama, menjaga tempat tinggal mereka yang lama. Meskipun dipenuhi dengan cerita-cerita mistis, asrama tua itu tetap menjadi tempat yang nyaman bagi para penghuninya. Di balik dinding-dindingnya yang usang, terjalin persahabatan dan kebersamaan yang erat. Para mahasiswa saling membantu, berbagi cerita, dan menciptakan kenangan indah di asrama tua itu. Asrama tua di lembah buper menjadi saksi bisu perjalanan hidup para penghuninya. Ia menyimpan cerita-cerita suka dan duka, misteri dan keajaiban. Ia adalah tempat di mana para mahasiswa belajar, tumbuh, dan menemukan jati diri mereka. Dan di balik dinding-dindingnya yang usang, tersimpan sebuah pesan: bahwa di balik misteri dan kegelapan, selalu ada cahaya harapan dan kebersamaan.