Biru Kampus, Mimpi Bersemi **

** Mentari pagi menyapa dengan hangat, menyapa deretan gedung kampus yang berdiri kokoh, berbalut cat biru langit. Biru yang sama dengan warna seragam mahasiswa, biru yang sama dengan warna harapan. Di sini, di kampus biru Uncen, mimpi-mimpi bersemi, diiringi gemerisik daun dan kicauan burung. Langkah kaki mahasiswa beriringan, menuju ruang kelas, ruang diskusi, ruang perpustakaan. Di sana, mereka menimba ilmu, mengasah bakat, dan membangun mimpi. Ada yang bersemangat menorehkan tinta di atas kertas, ada yang tekun membaca buku, ada yang berdiskusi dengan antusias. Semuanya terikat dalam satu tujuan: meraih cita-cita. Di tengah hiruk pikuk aktivitas, terkadang muncul jeda. Jeda untuk menikmati secangkir kopi di kantin, bercanda dengan teman, atau sekedar duduk termenung di taman. Di sini, di kampus biru Uncen, persahabatan terjalin, cinta bersemi, dan kenangan terukir. Malam tiba, kampus biru Uncen bermandikan cahaya lampu. Di ruang kelas, mahasiswa masih bersemangat belajar, di lapangan, mereka berlatih untuk meraih prestasi. Di tengah kesibukan, mereka tetap menjaga semangat, tetap optimis, tetap percaya bahwa masa depan cerah menanti. Biru kampus Uncen, bukan sekadar warna, tapi simbol harapan, simbol semangat, simbol mimpi yang terus bersemi. Di sini, di tengah hiruk pikuk aktivitas, terukir cerita tentang perjuangan, tentang cinta, tentang mimpi yang terus mengejar mentari.