Perkembangan Mathab di Wilayah Kesultanan Samudera Pasai dengan Pengaruh Islam dari Gujarat

Wilayah Kesultanan Samudera Pasai merupakan salah satu pusat perdagangan dan kebudayaan Islam di Asia Tenggara pada abad ke-13 hingga ke-16. Dalam perkembangannya, agama Islam memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan kehidupan masyarakat Pasai. Salah satu aspek yang menarik untuk diteliti adalah pengaruh mathab atau mazhab-mazhab dalam Islam yang berkembang di wilayah ini. Dalam tulisan ini, akan dibahas pengaruh mathab dalam Islam yang berasal dari Gujarat, India, seperti yang disampaikan oleh Snowck Hurgronjel dalam bukunya yang berjudul "HOTS" (History of the Samudera Pasai Sultanate). Mathab yang berkembang di wilayah Kesultanan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam yang dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Gujarat. Gujarat, sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan Islam di India, memiliki pengaruh yang kuat dalam penyebaran ajaran Islam ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Kesultanan Samudera Pasai. Mathab yang berkembang di Gujarat, seperti mathab Syafi'i, Hanafi, dan Maliki, menjadi dasar dalam pembentukan mathab di Pasai. Mathab Syafi'i, yang merupakan mathab mayoritas di wilayah Kesultanan Samudera Pasai, memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat Pasai. Prinsip-prinsip Syafi'i dalam fiqh (hukum Islam) menjadi pedoman dalam menjalankan ibadah dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, mathab Hanafi dan Maliki juga memiliki pengikut di Pasai, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Pengaruh mathab dari Gujarat juga terlihat dalam praktik ibadah dan tradisi keagamaan di Pasai. Misalnya, adanya praktik ziarah ke makam para wali di Gujarat yang diadopsi oleh masyarakat Pasai. Selain itu, adanya perayaan dan tradisi keagamaan yang dipengaruhi oleh budaya Gujarat juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pasai. Namun, perlu dicatat bahwa pengaruh mathab dari Gujarat tidak menghilangkan identitas lokal dan budaya masyarakat Pasai. Mathab yang berkembang di Pasai tetap memiliki karakteristik dan interpretasi yang unik sesuai dengan konteks lokal. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi dan sinkretisasi antara ajaran Islam dari Gujarat dengan budaya dan tradisi lokal di Pasai. Dalam kesimpulan, perkembangan mathab di wilayah Kesultanan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam yang berasal dari Gujarat, India. Mathab Syafi'i, Hanafi, dan Maliki menjadi dasar dalam pembentukan mathab di Pasai. Pengaruh mathab dari Gujarat juga terlihat dalam praktik ibadah dan tradisi keagamaan di Pasai. Namun, pengaruh ini tidak menghilangkan identitas lokal dan budaya masyarakat Pasai. Mathab yang berkembang di Pasai tetap memiliki karakteristik dan interpretasi yang unik sesuai dengan konteks lokal.