Cahaya di Tengah Malam **

** Udara dingin menusuk tulang, embun beku menyelimuti padang rumput. Para gembala berjaga, mata mereka tertuju pada langit malam yang dihiasi bintang-bintang berkelap-kelip. Tiba-tiba, cahaya terang menyinari langit, membuat mereka tercengang. Cahaya itu semakin terang, menyaingi cahaya bintang-bintang, dan perlahan turun, menuntun mereka ke sebuah kandang sederhana. Di dalam kandang itu, terbaring seorang bayi mungil, tertidur lelap. Di sekeliling bayi itu, para malaikat bersorak, menyanyikan pujian bagi Sang Raja yang baru lahir. Suara mereka merdu, menggema di seluruh padang rumput, membawa pesan damai dan sukacita. Para gembala, terkesima, berlutut di hadapan bayi itu, hati mereka dipenuhi rasa kagum dan syukur. Mereka tahu, di dalam kandang sederhana itu, telah lahir Sang Juru Selamat, Sang Penebus dosa manusia. Kabar kelahiran Sang Raja menyebar dengan cepat. Orang-orang dari berbagai penjuru datang, membawa hadiah dan pujian. Mereka datang untuk menyembah Sang Raja yang baru lahir, yang membawa harapan baru bagi dunia. Cahaya di tengah malam itu, cahaya yang menerangi dunia, adalah simbol harapan dan cinta. Ia mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah kegelapan, selalu ada cahaya yang menuntun kita, cahaya yang membawa damai dan sukacita.