Metode Garis Lurus dalam Menghitung Biaya Penyusutan Mobil

Metode garis lurus adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam menghitung biaya penyusutan aset, termasuk mobil. Dalam artikel ini, kita akan membahas penggunaan metode garis lurus untuk menghitung biaya penyusutan mobil PT. A. PT. A memiliki mobil dengan biaya pemerolehan sebesar Rp. 100 juta dan estimasi masa ekonomis penggunaan selama 10 tahun. Selain itu, nilai sisa kendaraan mobil tersebut ditaksir sebesar Rp. 60.000.000. Dengan menggunakan metode garis lurus, kita dapat menghitung biaya penyusutan mobil PT. A pada tahun tersebut. Metode garis lurus adalah metode yang sederhana dan mudah dipahami. Dalam metode ini, biaya penyusutan dihitung dengan membagi selisih antara biaya pemerolehan dan nilai sisa kendaraan dengan masa ekonomis penggunaan. Dalam kasus ini, selisihnya adalah Rp. 40.000.000 (Rp. 100.000.000 - Rp. 60.000.000) dan masa ekonomis penggunaan adalah 10 tahun. Dengan demikian, biaya penyusutan mobil PT. A pada tahun tersebut adalah Rp. 4.000.000 (Rp. 40.000.000 / 10 tahun). Ini berarti bahwa setiap tahun, PT. A harus mengalokasikan biaya sebesar Rp. 4.000.000 untuk penyusutan mobil tersebut. Metode garis lurus memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah metode ini sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan dengan mudah. Namun, kelemahannya adalah metode ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor seperti depresiasi nilai aset seiring berjalannya waktu. Dalam kesimpulan, metode garis lurus adalah metode yang umum digunakan dalam menghitung biaya penyusutan mobil. Dalam kasus PT. A, biaya penyusutan mobil tersebut adalah Rp. 4.000.000 per tahun. Meskipun metode ini sederhana, perlu diingat bahwa metode ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai aset seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan metode lain yang lebih komprehensif untuk menghitung biaya penyusutan aset mereka.