Perbandingan Skala Likert dan Skala Guttman dalam Penelitian Sosial

4 (219 suara)

Dalam dunia penelitian sosial, pengukuran sikap dan pendapat responden adalah hal yang sangat penting. Dua metode yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah Skala Likert dan Skala Guttman. Kedua skala ini memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing, dan pemilihan antara keduanya seringkali tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Dalam esai ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang Skala Likert dan Skala Guttman, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimana hasil dari kedua skala ini dapat diinterpretasikan.

Apa itu Skala Likert dan Skala Guttman dalam penelitian sosial?

Skala Likert dan Skala Guttman adalah dua metode yang digunakan dalam penelitian sosial untuk mengukur sikap, pendapat, dan perilaku responden. Skala Likert, yang dinamai setelah psikolog Rensis Likert, adalah metode penilaian di mana responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap pernyataan tertentu. Biasanya, skala ini berkisar dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Di sisi lain, Skala Guttman, yang dinamai setelah psikolog Louis Guttman, adalah metode penilaian yang mengharuskan responden untuk menyetujui pernyataan yang lebih ekstrem jika mereka menyetujui pernyataan yang kurang ekstrem.

Bagaimana cara kerja Skala Likert dan Skala Guttman?

Skala Likert dan Skala Guttman bekerja dengan cara yang berbeda. Dalam Skala Likert, responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan mereka terhadap serangkaian pernyataan. Skala ini biasanya digunakan dalam survei dan kuesioner dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai variabel, seperti kepuasan kerja, sikap terhadap perubahan, dan lainnya. Di sisi lain, Skala Guttman mengharuskan responden untuk menyetujui pernyataan yang lebih ekstrem jika mereka menyetujui pernyataan yang kurang ekstrem. Ini berarti bahwa jika seseorang menyetujui pernyataan "Saya suka makanan pedas", mereka juga harus menyetujui pernyataan "Saya suka makanan yang sangat pedas".

Apa kelebihan dan kekurangan Skala Likert dan Skala Guttman?

Skala Likert dan Skala Guttman memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Kelebihan Skala Likert adalah bahwa ia mudah digunakan dan dipahami oleh responden, dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai variabel. Namun, kekurangannya adalah bahwa ia mungkin tidak selalu akurat, karena responden mungkin cenderung memilih jawaban netral atau tidak jujur. Kelebihan Skala Guttman adalah bahwa ia dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang sikap dan pendapat responden, karena mengharuskan mereka untuk menyetujui pernyataan yang lebih ekstrem jika mereka menyetujui pernyataan yang kurang ekstrem. Namun, kekurangannya adalah bahwa ia mungkin lebih sulit untuk digunakan dan dipahami oleh responden.

Kapan sebaiknya menggunakan Skala Likert dan Skala Guttman?

Pilihan antara Skala Likert dan Skala Guttman tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Skala Likert biasanya digunakan ketika peneliti ingin mengukur sikap atau pendapat responden terhadap suatu topik atau pernyataan. Skala ini juga sering digunakan dalam survei dan kuesioner. Di sisi lain, Skala Guttman mungkin lebih sesuai untuk penelitian yang ingin mengukur sikap dan pendapat responden dengan lebih akurat, karena mengharuskan mereka untuk menyetujui pernyataan yang lebih ekstrem jika mereka menyetujui pernyataan yang kurang ekstrem.

Bagaimana cara menginterpretasikan hasil dari Skala Likert dan Skala Guttman?

Hasil dari Skala Likert dan Skala Guttman diinterpretasikan dengan cara yang berbeda. Untuk Skala Likert, peneliti biasanya menghitung rata-rata skor untuk setiap pernyataan dan kemudian membandingkan skor tersebut untuk menentukan sikap atau pendapat responden. Untuk Skala Guttman, peneliti biasanya menghitung jumlah responden yang menyetujui setiap pernyataan dan kemudian menggunakan informasi ini untuk menentukan sikap atau pendapat responden.

Skala Likert dan Skala Guttman adalah dua metode yang sangat berguna dalam penelitian sosial untuk mengukur sikap dan pendapat responden. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, pemilihan antara keduanya harus didasarkan pada tujuan penelitian dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Dengan memahami cara kerja dan cara menginterpretasikan hasil dari kedua skala ini, peneliti dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang metode pengukuran yang paling sesuai untuk penelitian mereka.