Asas Bertindak Cermat dalam Upaya Pengendalian Polusi Udara di DKI Jakarta **

** Kutipan berita mengenai upaya pengendalian polusi udara di DKI Jakarta dengan menyemprotkan air di jalanan, menunjukkan kurangnya penerapan asas bertindak cermat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Asas ini menghendaki pemerintah bertindak dengan pertimbangan yang matang dan terencana, serta didasari oleh data dan fakta yang akurat. Dalam kasus ini, tindakan penyemprotan air di jalanan tidak didasari oleh analisis yang mendalam mengenai penyebab polusi udara di Jakarta. Guru Besar FKM UI, Budi Haryoto, dengan tepat mengemukakan bahwa polutan udara tidak hanya berasal dari jalan raya, dan penyemprotan air hanya akan mengendapkan partikel besar, sementara partikel kecil yang berbahaya tetap melayang di udara. Pemerintah DKI Jakarta seharusnya melakukan kajian yang komprehensif mengenai sumber-sumber polusi udara di Jakarta, dan merumuskan strategi pengendalian yang tepat sasaran. Sebagai contoh, data Kementerian LHK menunjukkan bahwa sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta. Oleh karena itu, strategi pengendalian polusi udara seharusnya lebih fokus pada sektor transportasi, seperti penerapan standar emisi yang lebih ketat, pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan, dan promosi penggunaan kendaraan listrik. Penerapan asas bertindak cermat dalam upaya pengendalian polusi udara di Jakarta sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keberhasilan program. Pemerintah harus menghindari tindakan yang terkesan reaktif dan tidak terencana, serta mengutamakan langkah-langkah yang berbasis data dan bersifat preventif. Dengan demikian, upaya pengendalian polusi udara di Jakarta dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi seluruh warga Jakarta.