Lomba Lari Karung yang Tak Terlupakan ##

Mentari pagi menyinari lapangan sekolah, menyapa semangat para siswa yang bersemangat menyambut perayaan HUT RI ke-78. Udara terasa hangat, bercampur dengan aroma tanah yang lembap setelah hujan semalam. Hari ini, sekolah kami akan mengadakan berbagai lomba seru, salah satunya adalah lomba lari karung. Aku dan teman-temanku sudah bersiap sejak pagi. Kami berlatih berlari dengan karung di kaki, berusaha menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Saat namanya dipanggil, jantungku berdebar kencang. Aku maju ke garis start, menunggu aba-aba dari Pak Guru. "Siap, siaaap... Mulai!" Seketika, semua peserta berhamburan maju. Aku berusaha sekuat tenaga untuk berlari, kaki terbungkus karung membuat langkahku terasa berat. Tawa dan sorak sorai teman-teman terdengar di sekelilingku. Aku terjatuh beberapa kali, tapi aku bangkit lagi dengan semangat. Di tengah-tengah perlombaan, aku melihat teman sekelasku, Rina, terjatuh dan menangis. Aku langsung menghampirinya, membantunya berdiri dan menyemangatinya. Rina tersenyum, matanya berkaca-kaca. "Terima kasih, Ardi," katanya. Akhirnya, lomba pun berakhir. Aku tidak menjadi juara, tapi aku merasa senang karena telah berpartisipasi dan memberikan semangat kepada teman-temanku. Yang terpenting adalah, kami semua merasakan kebersamaan dan keceriaan dalam merayakan HUT RI. Lomba lari karung di sekolah menjadi momen yang tak terlupakan. Selain menguji ketangkasan, lomba ini juga mengajarkan kami arti sportivitas, kebersamaan, dan semangat juang. Semangat 45!