Wewangunan Candi Borobudur: Refleksi Kosmologi Jawa Kuno

4 (319 suara)

Candi Borobudur, sebuah monumen Buddha yang megah, berdiri dengan gagah di tengah Pulau Jawa, Indonesia. Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi, candi ini adalah refleksi dari kosmologi Jawa Kuno dan menjadi bukti nyata dari kecanggihan dan kekayaan budaya serta sejarah Indonesia.

Bagaimana proses pembangunan Candi Borobudur?

Candi Borobudur merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi yang luar biasa dari para pembuatnya. Proses pembangunannya memakan waktu sekitar 75 tahun dan melibatkan ribuan pekerja. Candi ini dibangun dengan teknik interlock, di mana batu-batu diletakkan bersama tanpa menggunakan semen atau perekat lainnya. Setiap batu dipahat dengan detail dan presisi yang luar biasa, menciptakan relief yang menggambarkan ajaran Buddha dan kehidupan di Jawa pada masa itu.

Apa makna kosmologi dalam Candi Borobudur?

Candi Borobudur mencerminkan kosmologi Jawa Kuno, yang merupakan pandangan tentang alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Struktur candi ini dirancang sebagai representasi dari alam semesta menurut ajaran Buddha. Dari dasar hingga puncak, candi ini menggambarkan perjalanan spiritual dari kehidupan duniawi menuju pencapaian Nirvana.

Mengapa Candi Borobudur dibangun di Jawa?

Candi Borobudur dibangun di Jawa karena pada masa itu, Jawa merupakan pusat kebudayaan dan keagamaan di Indonesia. Raja yang berkuasa saat itu, Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, adalah penganut agama Buddha yang taat dan ingin membangun sebuah monumen yang mencerminkan keyakinan dan ajaran agamanya.

Apa yang tergambar dalam relief Candi Borobudur?

Relief Candi Borobudur menggambarkan berbagai ajaran Buddha dan kehidupan di Jawa pada masa itu. Ada lebih dari 2.600 panel relief yang menggambarkan berbagai adegan, mulai dari kehidupan sehari-hari, cerita Jataka, hingga perjalanan spiritual Buddha Gautama.

Bagaimana Candi Borobudur dapat bertahan hingga saat ini?

Candi Borobudur dapat bertahan hingga saat ini berkat upaya konservasi dan restorasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO. Meski mengalami berbagai tantangan, seperti erupsi Gunung Merapi dan kerusakan akibat faktor alam lainnya, candi ini tetap berdiri kokoh sebagai simbol keagungan budaya dan sejarah Indonesia.

Candi Borobudur bukan hanya sebuah struktur batu yang megah, tetapi juga sebuah cerminan dari kosmologi Jawa Kuno. Dari proses pembangunannya yang memakan waktu puluhan tahun, hingga relief-relief yang menghiasi dindingnya, semua aspek dari candi ini mencerminkan pandangan tentang alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Meski telah berusia lebih dari seribu tahun, candi ini tetap berdiri kokoh, menjadi simbol keagungan dan kekayaan budaya Indonesia.