Perbedaan Kognitif dalam Taksonomi Bloom sebelum dan setelah Revisi

Taksonomi Bloom adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menggambarkan tingkat pemahaman dan kognisi siswa. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan kognitif antara Taksonomi Bloom sebelum dan setelah revisi. Kami juga akan memberikan contoh-contoh konkret untuk masing-masing indikator kemampuan kognitif dalam konteks matematika untuk tingkat SMP dan SMA. Sebelum revisi, Taksonomi Bloom terdiri dari enam tingkat kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Namun, setelah revisi, Taksonomi Bloom diperbarui dan sekarang terdiri dari enam tingkat kognitif yang lebih spesifik, yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Mari kita lihat contoh konkret untuk masing-masing indikator kemampuan kognitif dalam konteks matematika untuk tingkat SMP dan SMA. Untuk tingkat SMP, misalnya, dalam indikator kemampuan mengingat, siswa dapat mengingat fakta-fakta matematika dasar seperti rumus-rumus sederhana. Dalam indikator kemampuan memahami, siswa dapat menjelaskan konsep-konsep matematika dengan menggunakan contoh-contoh konkret. Dalam indikator kemampuan menerapkan, siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep matematika dalam situasi nyata. Dalam indikator kemampuan menganalisis, siswa dapat menganalisis masalah matematika dengan memecahkannya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil. Dalam indikator kemampuan mengevaluasi, siswa dapat mengevaluasi solusi-solusi matematika yang mereka temukan. Dan dalam indikator kemampuan mencipta, siswa dapat menciptakan solusi-solusi matematika baru. Untuk tingkat SMA, contohnya, dalam indikator kemampuan mengingat, siswa dapat mengingat rumus-rumus matematika yang lebih kompleks. Dalam indikator kemampuan memahami, siswa dapat menjelaskan konsep-konsep matematika yang lebih abstrak. Dalam indikator kemampuan menerapkan, siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep matematika dalam konteks yang lebih kompleks. Dalam indikator kemampuan menganalisis, siswa dapat menganalisis masalah matematika yang lebih kompleks dengan menggunakan metode-metode analisis yang lebih maju. Dalam indikator kemampuan mengevaluasi, siswa dapat mengevaluasi solusi-solusi matematika yang lebih kompleks. Dan dalam indikator kemampuan mencipta, siswa dapat menciptakan solusi-solusi matematika yang lebih kompleks dan orisinal. Dengan memahami perbedaan kognitif dalam Taksonomi Bloom sebelum dan setelah revisi, kita dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa.