Dampak Monopsoni Pasar Online Terhadap Usaha Kecil dan Menengah di Indonesi

Pasar online telah menciptakan kondisi monopsoni yang berdampak besar pada usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Konsentrasi kekuatan pembeli di platform seperti Tokopedia dan Shopee dapat memengaruhi harga, daya saing, dan prospek pertumbuhan UKM secara signifikan.

Dalam konteks ini, konsentrasi kekuatan pembeli mengarah pada penentuan harga oleh platform e-commerce. Sebagai contoh, ketika beberapa penjual tergantung pada satu atau dua platform besar untuk menjual produk mereka, mereka memiliki sedikit negosiasi dalam menetapkan harga karena ketergantungan tersebut. Hal ini dapat merugikan UKM dengan membatasi margin keuntungan mereka.

Selain itu, monopsoni pasar online juga dapat mengurangi daya saing UKM. Ketika sebagian besar transaksi dilakukan melalui platform tertentu, UKM lainnya mungkin kesulitan untuk bersaing secara adil dalam hal visibilitas produk dan akses pelanggan potensial.

Akibatnya, prospek pertumbuhan UKM menjadi terbatas karena kurangnya diversifikasi saluran penjualan yang efektif. Ini bisa dilihat dari kasus dimana banyak UKM bergantung sepenuhnya pada eksistensi mereka di platform tertentu tanpa upaya ekspansi lebih lanjut.

Dengan demikian, dampak kondisi monopsoni yang diciptakan oleh pasar online sangat nyata bagi usaha kecil dan menengah di Indonesia. Perlu adanya perhatian serius baik dari pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya untuk mencari solusi guna meningkatkan perlindungan serta mendukung pertumbuhan para pelaku bisnis skala kecil hingga menengah agar tetap kompetitif dalam era digital saat ini.