Menjelajahi Dunia Pangan Lokal: Pengalaman Saya dengan Ubi Jalar Ungu dan Ubi Gembili

Pendahuluan: Kemarin, saya memiliki kesempatan untuk melakukan observasi tentang pangan lokal, yang termasuk umbi-umbian. Selama kegiatan observasi, kelompok saya bertugas membawa ubi jalar ungu dan umbi gembili untuk mempelajari lebih lanjut tentang pangan lokal. Bagian 1: Membandingkan Ubi Jalar Ungu dan Ubi Gembili Sebelum Diolah Selama proses observasi, setiap kelompok diberi tugas untuk membandingkan rasa, tekstur, dan warna ubi jalar ungu dan umbi gembili sebelum diolah. Saya mencoba rasa dan tekstur ubi jgu dan menemukan bahwa teksturnya renyah dan rasanya hambar dengan sedikit rasa manis. Ubi gembili juga memiliki tekstur yang renyah, tetapi lebih lengket dan rasanya hambar dan biasa-biasa saja. Bagian 2: Mencoba Ubi Jalar Ungu dan Ubi Gembili Setelah Diolah Setelah membandingkan umbi-umbian sebelum diolah, tahap selanjutnya adalah mencoba umbi-umbian tersebut setelah diolah. Saya mendapatkan tugas untuk mengolah ubi jalar ungu dan mencobanya dalam bentuk makanan telur telur. Proses pembuatan telur telur cukup mudah, tetapi ada beberapa langkah yang membutuhkan lebih banyak usaha, seperti mengupas dan memotong ubi jalar ungu. Bagian 3: Perbedaan Setelah Diolah Setelah ubi jalar ungu diolah menjadi telur telur, saya menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tekstur dan rasa. Rasanya lebih manis dan teksturnya lebih lembut, membuatnya menjadi camilan yang lezat dan sehat. Kesimpulan: Pengalaman saya dengan ubi jalar ungu dan umbi gembili selama kegiatan observasi tentang pangan lokal telah memperluas pengetahuan saya tentang pangan lokal dan memberi saya apresiasi yang lebih besar terhadap keragaman dan keunikan produk-produk lokal.