Mengubah Bilangan Desimal menjadi Bentuk Heksadesimal

Dalam matematika, terdapat berbagai sistem bilangan yang digunakan untuk merepresentasikan angka. Salah satunya adalah sistem bilangan desimal, yang merupakan sistem bilangan yang umum digunakan sehari-hari. Namun, ada juga sistem bilangan lain yang dapat digunakan, seperti sistem bilangan heksadesimal. Sistem bilangan heksadesimal adalah sistem bilangan berbasis 16. Jadi, selain menggunakan angka 0 hingga 9 seperti pada sistem bilangan desimal, sistem bilangan heksadesimal juga menggunakan huruf A hingga F untuk merepresentasikan angka 10 hingga 15. Dengan kata lain, huruf A mewakili angka 10, huruf B mewakili angka 11, dan seterusnya. Untuk mengubah bilangan desimal menjadi bentuk heksadesimal, kita dapat menggunakan metode konversi. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode pembagian berulang. Misalnya, kita ingin mengubah bilangan desimal 678 menjadi bentuk heksadesimal. Pertama, kita akan membagi bilangan tersebut dengan basis sistem bilangan heksadesimal, yaitu 16. Hasilnya adalah 42 dengan sisa 6. Angka sisa ini akan menjadi angka heksadesimal yang pertama. Selanjutnya, kita akan membagi hasil sebelumnya, yaitu 42, dengan 16 lagi. Hasilnya adalah 2 dengan sisa 10. Angka sisa ini akan menjadi angka heksadesimal yang kedua. Terakhir, kita akan membagi hasil sebelumnya, yaitu 2, dengan 16 lagi. Hasilnya adalah 0 dengan sisa 2. Angka sisa ini akan menjadi angka heksadesimal yang ketiga. Jadi, bilangan desimal 678 dalam bentuk heksadesimal adalah 2A6. Dalam konversi bilangan desimal menjadi bentuk heksadesimal, penting untuk memahami sistem bilangan heksadesimal dan menggunakan metode konversi yang tepat. Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengubah bilangan desimal menjadi bentuk heksadesimal dengan mudah.