Berpikir Sejarah Secara Sinkronis: Memahami Peristiwa Sejarah dalam Waktu Tertentu

Berpikir sejarah secara sinkronis adalah pendekatan yang mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu atau kurun waktu tertentu. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk memahami peristiwa sejarah dalam konteks waktu dan ruang tertentu, yang dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya. Salah satu contoh berpikir sejarah secara sinkronis adalah mempelajari keadaan ekonomi di Indonesia pada tahun 1945-1950. Selama periode ini, Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam keadaan ekonominya, dengan perubahan dari ekonomi yang didominasi oleh pemerintah kolonial Belanda menjadi ekonomi yang didominasi oleh pemerintah Indonesia sendiri. Memahami peristiwa ini dalam konteks waktu tertentu dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana perubahan ini terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang-orang di Indonesia. Ciri-ciri berpikir sejarah secara sinkronis termasuk: 1. Melakukan kajian pada masa tertentu: Berpikir sejarah secara sinkronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu, yang dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya. 2. Memiliki sifat horizontal: Berpikir sejarah secara sinkronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu, yang dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya. 3. Tidak memiliki konsep perbandingan: Berpikir sejarah secara sinkronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu, yang dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya. 4. Memiliki sistematis yang tinggi: Berpikir sejarah secara sinkronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu, yang dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya. 5. Mempunyai sifat yang lebih serius dan sulit: Berpikir sejarah secara sinkronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu, yang dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya. Keterkaitan berpikir sejarah secara diakronis dan sinkronis adalah bahwa kedua pendekatan ini melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam konteks waktu dan ruang tertentu. Namun, pendekatan diakronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam urutan waktu, sedangkan pendekatan sinkronis melibatkan mempelajari peristiwa sejarah dalam waktu tertentu atau kurun waktu tertentu. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kelemahan mereka sendiri, dan dapat digunakan bersama-sama untuk memahami lebih baik peristiwa sejarah dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia di sekitarnya.