Pentingnya Pelatihan dan Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan Kompetensi

Pendekatan rasionalistik (rationalistic approach) dalam pengembangan kompetensi karyawan menyatakan bahwa kompetensi individu merupakan atribut yang melekat pada diri mereka, seperti pengetahuan dan keahlian untuk melaksanakan tugas tertentu (Sandberg, 2000). Namun, permasalahan dasar yang dihadapi setiap organisasi adalah pengembangan kompetensi sumber daya manusia di tempat kerja. Dalam era perubahan teknologi yang cepat, terutama dalam bidang microelectronics dan komunikasi, serta pertumbuhan dalam pelayanan yang menuntut adanya knowledge-based industry, penting bagi organisasi untuk memberikan pelatihan kepada karyawan.

Dalam perspektif manajerial, kondisi ini memerlukan penanganan yang berupa penyediaan pelatihan bagi sumber daya manusia. Menurut pendekatan rasionalistik, kompetensi merupakan susunan atribut khusus seperti pengetahuan dan keterampilan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan. Namun, ada juga pendekatan lain yang berkembang dalam tradisi interpretatif, yaitu pendekatan phenomenography, yang bertujuan untuk mengklarifikasi penyusun kompetensi tersebut.

Konsep kompetensi telah lama digunakan dalam manajemen, terutama dalam hubungannya dengan pekerjaan. Meskipun jarang digunakan dalam penelitian, konsep kompetensi dalam pekerjaan bukanlah hal yang baru. Konsep ini sudah dikenal sejak zaman Taylor yang mendasarkan pada time and motion study. Dalam hal ini, manajer diharapkan mampu mengidentifikasi apa yang menyusun kompetensi karyawan dengan membuat klasifikasi, tabulasi, dan pengurangan yang diperlukan sehingga dapat disusun peraturan, hukum, dan formulasi lainnya.

Dalam pendekatan rasionalistik, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan yang berorientasi pada pekerja, pendekatan yang berorientasi pada pekerjaan, dan pendekatan multimetode. Dalam pendekatan yang berorientasi pada pekerja, kompetensi dilihat sebagai susunan atribut yang dimiliki oleh karyawan, terutama yang dikenal dengan KSA (knowledge, skills, dan attitude) dan sifat personal yang dibutuhkan untuk kinerja yang efektif. Pendekatan ini berkontribusi pada pemahaman bahwa kinerja yang baik biasanya merupakan hasil dari kombinasi kompetensi yang tepat.

Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan karyawan menjadi sangat penting dalam meningkatkan kompetensi mereka. Organisasi perlu menyadari bahwa investasi dalam pelatihan karyawan akan membawa manfaat jangka panjang, seperti peningkatan produktivitas, kualitas kerja yang lebih baik, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengembangkan program pelatihan yang efektif dan relevan dengan kebutuhan karyawan dan organisasi secara keseluruhan.