Pengaruh Suhu dan Kelembaban Udara Terhadap Kinerja Olahrag

Suhu dan kelembaban udara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja olahraga. Pada suhu luar yang tinggi dan kelembaban udara yang tinggi, tubuh lebih terbebani selama berolahraga. Faktor-faktor ini menyebabkan kenaikan denyut nadi dan mengurangi cadangan kinerja untuk beban endurance. Sejumlah besar panas yang dipancarkan oleh aktivitas otot menyebabkan suhu di dalam tubuh lebih tinggi, terlepas dari sistem pengaturan panas. Ketika intensitas dan lamanya beban kerja meningkat, serta suhu di luar dan kelembaban udara meningkat, suhu tubuh menjadi faktor pembatas kinerja. Umumnya, suhu antara 20°C hingga 35°C adalah baik untuk kinerja olahraga, tergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan. Melalui latihan yang teratur pada suhu yang tinggi, tubuh dapat beradaptasi dan mempertahankan kapasitas kinerja yang tinggi. Pusat pengatur panas dalam tubuh juga dapat dilatih dengan bersauna secara teratur. Pakaian yang tepat yang tidak membatasi hilangnya panas dan asupan air yang cukup sebelum dan selama latihan juga membantu menjaga tingkat kinerja yang tinggi. Ketika suhu luar melonjak, denyut nadi saat istirahat atau selama latihan akan selalu lebih tinggi. Hal ini terjadi karena berkurangnya kapasitas kinerja. Namun, setelah beberapa hari beraklimatisasi dengan latihan yang diadaptasikan terhadap suhu yang tinggi, tingkat kinerja sebelumnya akan segera tercapai lagi. Selama berolahraga, banyak panas dihasilkan oleh tubuh. Keringat merupakan bentuk pelepasan panas yang penting. Kehilangan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Selama latihan endurance, suhu tubuh dapat naik hingga 40-41°C. Berat tubuh juga dapat berkurang beberapa kilogram karena kehilangan cairan. Namun, jika kehilangan cairan melebihi 3% dari berat badan, suhu tubuh dapat naik secara signifikan dan menyebabkan panas berlebihan yang membahayakan jiwa. Dalam kondisi suhu tubuh 41°C atau lebih, dapat terjadi serangan panas (heat stroke). Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan serangan panas adalah suhu luar yang tinggi, kelembaban udara yang tinggi, dan kurangnya ventilasi tubuh serta asupan air selama latihan. Dalam kesimpulan, suhu dan kelembaban udara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja olahraga. Penting bagi para atlet dan pelaku olahraga untuk memperhatikan kondisi suhu dan kelembaban udara saat berlatih atau berkompetisi. Dengan memahami pengaruhnya, mereka dapat mengatur intensitas dan durasi latihan serta menjaga asupan cairan yang cukup untuk menjaga kinerja olahraga yang optimal.