Peningkatan Modal dalam Perusahaan: Saham Biasa dan Saham Preferen

Peningkatan modal dalam perusahaan adalah langkah penting dalam pengembangan bisnis. Salah satu cara untuk meningkatkan modal adalah dengan meningkatkan jumlah saham yang tersedia. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua jenis saham yang umum digunakan dalam peningkatan modal perusahaan: saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen jika perusahaan menghasilkan keuntungan. Namun, pemegang saham biasa juga berbagi risiko jika perusahaan mengalami kerugian atau bangkrut. Di sisi lain, saham preferen adalah jenis saham dengan syarat dan ketentuan yang berbeda. Pemegang saham preferen memiliki hak istimewa dalam hal hak suara, dividen, dan likuidasi saham. Hak suara pemegang saham preferen dapat bervariasi tergantung pada perjanjian yang dibuat. Mereka juga memiliki prioritas dalam menerima dividen dan likuidasi jika perusahaan mengalami kebangkrutan. Saham preferen juga dapat ditebus atau dikonversi menjadi saham biasa, tergantung pada opsi investor atau terjadinya peristiwa tertentu, seperti penawaran umum perdana (IPO) atau penjualan perusahaan. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada pemegang saham preferen untuk mengubah investasi mereka sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan. Dalam peningkatan modal perusahaan, penting untuk mempertimbangkan jenis saham yang akan diterbitkan. Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegangnya, sementara saham preferen memberikan perlindungan dan prioritas tertentu. Keputusan ini harus didasarkan pada kebutuhan perusahaan dan tujuan jangka panjangnya. Dalam kesimpulan, peningkatan modal dalam perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah saham yang tersedia. Saham biasa memberikan hak suara dan berbagi risiko dengan pemegang saham lainnya, sedangkan saham preferen memberikan hak istimewa dan perlindungan tertentu. Pemilihan jenis saham harus didasarkan pada kebutuhan dan tujuan perusahaan.