Pentingnya Penggunaan Skala Likert dalam Pertanyaan Angket untuk Mengukur Persepsi Siswa
4 (159 suara) Penggunaan angket telah menjadi bagian integral dari penelitian pendidikan dan evaluasi program. Salah satu metode yang sering digunakan dalam angket adalah Skala Likert. Skala ini memungkinkan peneliti untuk mengukur persepsi, sikap, dan preferensi responden dengan cara yang lebih mendalam dan akurat. Artikel ini akan membahas pentingnya penggunaan Skala Likert dalam angket untuk mengukur persepsi siswa.
Apa itu Skala Likert dan mengapa penting dalam angket?
Skala Likert adalah metode penilaian yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur sikap, persepsi, dan preferensi responden. Skala ini dinamai menurut psikolog Rensis Likert, yang mengembangkannya. Skala Likert biasanya terdiri dari 5 atau 7 pilihan jawaban, mulai dari "sangat setuju" hingga "sangat tidak setuju". Pentingnya Skala Likert dalam angket adalah karena dapat memberikan gambaran yang lebih akurat dan mendalam tentang persepsi dan pendapat responden. Dengan menggunakan skala ini, peneliti dapat mengukur intensitas perasaan responden terhadap suatu pernyataan atau pertanyaan, bukan hanya jawaban ya atau tidak.Bagaimana cara menggunakan Skala Likert dalam angket?
Untuk menggunakan Skala Likert dalam angket, pertama-tama, peneliti harus merumuskan pernyataan atau pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami. Kemudian, peneliti menyediakan serangkaian pilihan jawaban yang mencerminkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan tersebut. Pilihan jawaban biasanya berkisar antara 5 hingga 7, mulai dari "sangat setuju" hingga "sangat tidak setuju". Responden kemudian diminta untuk memilih jawaban yang paling mencerminkan pendapat atau perasaan mereka terhadap pernyataan tersebut.Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan Skala Likert dalam angket?
Kelebihan penggunaan Skala Likert dalam angket antara lain adalah dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang persepsi dan pendapat responden, memungkinkan peneliti untuk mengukur intensitas perasaan responden, dan mudah digunakan dan dipahami oleh responden. Sementara itu, kekurangan penggunaan Skala Likert antara lain adalah dapat menghasilkan bias dalam jawaban jika responden cenderung memilih pilihan di tengah skala, dan mungkin tidak mencerminkan nuansa yang lebih halus dari pendapat atau perasaan responden.Bagaimana Skala Likert dapat membantu dalam mengukur persepsi siswa?
Skala Likert dapat membantu dalam mengukur persepsi siswa dengan memberikan gambaran yang lebih akurat dan mendalam tentang pendapat dan perasaan mereka. Dengan menggunakan skala ini, peneliti atau guru dapat mengukur intensitas perasaan siswa terhadap suatu pernyataan atau pertanyaan, bukan hanya jawaban ya atau tidak. Ini dapat membantu dalam memahami persepsi siswa tentang berbagai aspek pendidikan, seperti kualitas pengajaran, lingkungan belajar, dan lainnya.Apakah ada alternatif lain untuk Skala Likert dalam angket?
Ya, ada beberapa alternatif lain untuk Skala Likert dalam angket, seperti Skala Thurstone, Skala Guttman, dan Skala Semantik Diferensial. Namun, Skala Likert tetap menjadi pilihan yang populer karena kemudahannya dalam penggunaan dan interpretasi.Secara keseluruhan, Skala Likert adalah alat yang sangat berguna dalam angket untuk mengukur persepsi siswa. Meskipun ada beberapa kekurangan, kelebihannya membuatnya menjadi pilihan yang populer di antara peneliti. Dengan menggunakan Skala Likert, peneliti dapat memahami persepsi dan pendapat siswa dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
