Perang Banjarmasin: Perlawanan Melawan Penjajahan Beland

Perang Banjarmasin adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang melibatkan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Antasari, putra Sultan Muhammad yang sangat anti-Belanda. Perang Banjarmasin terjadi pada tahun 1889 dan berlangsung selama beberapa tahun. Sebelum perang terjadi, terdapat perselisihan di Kerajaan Banjarmasin setelah Sultan Adam meninggal pada tahun 1857. Perebutan kekuasaan terjadi dan keluarga kerajaan terpecah menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok Pangeran Tamjid Illah, cucu Sultan Adam, yang memiliki hubungan erat dengan Belanda dan dibenci oleh rakyat. Kelompok kedua adalah kelompok Pangeran Anom, putra Sultan Adam, yang tidak disukai oleh rakyat karena tindakan sewenang-wenangnya. Kelompok ketiga adalah kelompok Pangeran, cucu Sultan Adam, yang disenangi dan didukung oleh rakyat serta dicalonkan menjadi sultan baru. Di tengah kekacauan politik ini, Pangeran Antasari muncul sebagai pemimpin perlawanan melawan Belanda. Beliau menolak usulan Belanda untuk mengangkat Pangeran Hidayatullah sebagai sultan baru dan secara terang-terangan memihak kepada Pangeran Antasari. Pada tahun 1862, Pangeran Hidayatullah ditangkap dan dibuang ke Cianjur oleh Belanda. Namun, perlawanan terhadap penjajahan Belanda tidak berhenti. Perlawanan terus berlangsung di bawah pimpinan Pangeran Antasari. Perang Banjarmasin menjadi simbol perlawanan rakyat Banjarmasin terhadap penjajahan Belanda. Meskipun Belanda memiliki kekuatan militer yang lebih besar, perlawanan yang gigih dari Pangeran Antasari dan rakyat Banjarmasin berhasil menunjukkan bahwa penjajahan tidak dapat diterima. Perang Banjarmasin juga menjadi inspirasi bagi perlawanan-perlawanan lainnya di Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam konteks sejarah Indonesia, Perang Banjarmasin adalah salah satu peristiwa yang menunjukkan semangat perlawanan dan keberanian rakyat dalam melawan penjajahan. Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan kemerdekaan dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia.