Kehidupan Manusia Purba: Nomaden, Berburu, dan Mengumpulkan Makana

Pertanyaan nomor 8 membahas cara hidup manusia purba sebelum mengenal pertanian. Karena mereka belum mampu menetap dan mengolah lahan untuk makanan, jawaban yang tepat adalah a. Nomaden. Nomaden menggambarkan gaya hidup berpindah-pindah mengikuti sumber makanan. Opsi lainnya tidak tepat karena migrasi mengacu pada perpindahan penduduk secara permanen, sementara sedenter berarti menetap. Pertanyaan nomor 9 menanyakan hasil budaya khas masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Dari pilihan yang tersedia, b. Kapak perimbas merupakan alat yang paling representatif dari periode ini. Alat-alat tulang dan serpih bilah muncul kemudian, sementara gerabah dan sumatralih merupakan hasil budaya yang lebih maju. Pertanyaan nomor 10 menyajikan beberapa ciri kehidupan manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Analisis poin-poin yang diberikan menunjukkan bahwa jawaban yang paling komprehensif adalah b. 1, 3, dan 5. Poin 1 (mulai menetap), 3 (alat-alat yang dihasilkan), dan 5 (semi-sedenter) mencerminkan perkembangan dari masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana menuju tingkat lanjut. Poin 2 (menemukan api) memang penting, tetapi sudah terjadi sejak masa sebelumnya. Poin 4 (bangsa Melayu Austronesia) merupakan informasi tambahan yang tidak secara langsung menggambarkan corak kehidupan pada masa tersebut. Kesimpulannya, memahami tahapan perkembangan manusia purba, dari nomaden hingga semi-sedenter, membantu kita menghargai perjalanan panjang peradaban manusia dan bagaimana kemampuan adaptasi serta inovasi teknologi berperan penting dalam membentuk kehidupan manusia. Perkembangan dari alat-alat sederhana hingga yang lebih kompleks menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan manusia purba dalam beradaptasi dengan lingkungan.