Mengapa Literasi tentang Pemanasan Global Penting dalam Menghadapi COP28

Pendahuluan: COP28, pertemuan puncak iklim tahunan yang diselenggarakan oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, menjadi fokus perhatian mahasiswa dan pengajar dari Yale School of Environment (YSE) dan Yale. Pertemuan ini bertujuan untuk mengadakan inventarisasi global tentang kemajuan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, rendahnya literasi orang Indonesia tentang pemanasan global menjadi perhatian penting dalam menghadapi COP28. Isi Tulisan: Pertama-tama, COP28 diharapkan menjadi pusat perhatian bagi pemuda yang berpartisipasi dalam pertemuan ini. Mahasiswa, dosen, dan staf dari YSE dan Yale akan bergabung dengan negosiator, pembuat kebijakan, aktivis lingkungan hidup, dan kepala negara dari hampir 200 negara. Inventarisasi global yang dilakukan setiap lima tahun ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ke tingkat yang diperlukan untuk menjaga pemanasan global di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri. Namun, berdasarkan Indeks Kinerja Lingkungan tahun 2022, hanya segelintir negara yang berada pada jalur untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050. Kedua, literasi tentang pemanasan global menjadi penting dalam menghadapi COP28. Literasi adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi tentang pemanasan global. Sayangnya, literasi orang Indonesia tentang pemanasan global masih rendah. Hal ini dapat menghambat partisipasi aktif dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target emisi nol bersih. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi tentang pemanasan global di Indonesia. Penutup: Dalam menghadapi COP28, literasi tentang pemanasan global menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca. Mahasiswa dan pengajar dari YSE dan Yale yang berpartisipasi dalam pertemuan ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan literasi tentang pemanasan global di Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pemanasan global, kita dapat bersama-sama mengambil tindakan yang efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup kita. Kesimpulan: Dalam menghadapi COP28, literasi tentang pemanasan global menjadi penting. Mahasiswa dan pengajar dari YSE dan Yale diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan literasi tentang pemanasan global di Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pemanasan global, kita dapat bersama-sama mengambil tindakan yang efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup kita.