Tukang Cukur: Profesi yang Terlupakan

Profesi tukang cukur sering kali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagi seorang anak bernama Gito, tukang cukur memiliki peran yang sangat penting dalam hidupnya. Gito, seorang anak dari kawasan pinggiran kota Kudus, setiap hari harus berjalan kaki hampir empat belas kilometer ke sekolahnya. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Gito selalu mencari jalan untuk menyenangkan hatinya dengan memilih rute yang berbeda setiap harinya. Seperti anak-anak lain di daerahnya, Gito hanya makan satu kali sehari dan tidak memiliki sandal atau sepatu. Bahkan para guru di sekolahnya juga bertelanjang kaki. Pakaian mereka serba compang-camping dan penuh tambalan. Semua pakaian sudah luntur warnanya dan seringkali tampak usang. Namun, Gito memiliki cara untuk mengatasi rasa lapar. Kadang-kadang, saat pulang sekolah, dia melewati Pasar Johar dan memunguti remah gula jawa yang bisa membantu menghilangkan rasa lapar. Meskipun demikian, Gito juga sadar bahwa memunguti remah-remah bungkil kacang tanah bisa menyebabkan sakit perut dan gondongan. Di rumah, keluarga Gito harus menghadapi keterbatasan pangan. Ketika beras padi habis, mereka harus makan beras jagung, dan jika beras jagung juga habis, mereka harus beralih ke ketela pohon. Hidup dalam keterbatasan ini membuat Gito semakin menghargai setiap makanan yang ada. Suatu hari, saat pulang sekolah, Gito bertemu dengan kakek Leman, seorang tukang cukur yang selalu memakai udeng Jawa di kepalanya. Kakek Leman memanggil Gito dan memberinya makan. Setelah itu, Gito diminta untuk membersihkan rumput di pekarangan belakang kedai. Namun, sebelum Gito pergi, kakek Leman menunjukkan sesuatu yang mengejutkan. Kakek Leman membuka udeng-nya dan memperlihatkan rambutnya yang panjang. Hal ini menarik perhatian Gito karena di daerahnya, tukang cukur sangat jarang ditemui. Kakek Leman memberitahu Gito bahwa tukang cukur adalah profesi yang penting dan sering kali diabaikan. Kakek Leman berharap Gito bisa melihat nilai dan pentingnya profesi ini. Kisah Gito dan kakek Leman menggambarkan betapa pentingnya menghargai setiap profesi, termasuk profesi tukang cukur. Meskipun terlihat sederhana, tukang cukur memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka membantu menjaga penampilan dan rasa percaya diri seseorang. Oleh karena itu, kita semua harus menghargai dan mengakui pentingnya profesi ini. Dengan mengingat kisah Gito dan kakek Leman, mari kita berusaha untuk lebih menghargai dan mengakui peran penting profesi tukang cukur dalam kehidupan kita.