Perselisihan Antara Beruang dan Semut

Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air dan merasa khawatir karena air di mata air tersebut semakin sedikit. Beri langsung menyalahkan bangsa semut karena mengambil terlalu banyak air. Ia merasa bahwa semut-semut tersebut harus berhenti mengambil air dari sumber airnya. Namun, semut hitam kecil yang sedang membawa guci air tidak memperdulikan teriakan Beri. Semut tersebut menjelaskan bahwa bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan dan air di mata air masih cukup untuk semua. Meskipun Beri sangat marah, ia tidak dapat menemukan semut hitam tersebut dan akhirnya kembali ke sarangnya dengan jengkel. Di lembah semut, semut-semut yang haus menunggu dengan sabar untuk mendapatkan air. Mereka melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan dan memutuskan untuk mengambilnya. Mereka menyadari bahwa Semut Hitam mungkin menghadapi masalah, tetapi mereka tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Dalam perselisihan antara Beri dan Semut Hitam, terdapat perbedaan pandangan dan kepentingan. Beri merasa bahwa semut-semut tersebut mengambil terlalu banyak air dan mengancam untuk tidak memberikan air lagi. Namun, Semut Hitam menjelaskan bahwa bayi-bayi semut di lembah semut sangat membutuhkan air dan mereka akan tetap mengambil air untuk bertahan hidup. Perselisihan ini menggambarkan pentingnya memahami perspektif orang lain dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Meskipun Beri dan Semut Hitam memiliki kepentingan yang berbeda, mereka harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan masing-masing tanpa merugikan pihak lain.