Membangun Inklusi: Peran Guru dalam Menerima Peserta Didik dengan Disabilitas Sensorik **

Kehadiran peserta didik baru dengan disabilitas sensorik netra dan rungu di kelas merupakan kesempatan bagi guru untuk membangun lingkungan belajar yang inklusif. Peran guru dalam mengenalkan keragaman ini tidak hanya kepada peserta didik, tetapi juga kepada orang tua, sangat penting. Untuk peserta didik: * Penyesuaian Kurikulum: Guru perlu menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar dapat diakses oleh semua peserta didik. Ini bisa berupa penggunaan media pembelajaran alternatif seperti braille, audio, dan bahasa isyarat. * Dukungan Teman Sebaya: Guru dapat mendorong interaksi positif antara peserta didik dengan disabilitas dan teman sebayanya. Ini dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok, proyek bersama, dan permainan yang melibatkan semua anak. * Membangun Kesadaran: Guru dapat memberikan edukasi kepada seluruh peserta didik tentang disabilitas sensorik, menghilangkan stigma, dan mendorong sikap empati dan penerimaan. Untuk orang tua: * Komunikasi Terbuka: Guru perlu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan orang tua tentang kebutuhan khusus anak dengan disabilitas. * Kerjasama: Guru dapat mengajak orang tua untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Ini bisa berupa sharing informasi, berbagi pengalaman, dan mencari solusi bersama. * Dukungan Emosional: Guru dapat memberikan dukungan emosional kepada orang tua, membantu mereka memahami dan mengatasi tantangan yang dihadapi. Kesimpulan:** Menerima peserta didik dengan disabilitas sensorik merupakan tanggung jawab bersama. Guru memiliki peran penting dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif, tidak hanya untuk peserta didik dengan disabilitas, tetapi juga untuk semua anak. Dengan pendekatan yang tepat, keragaman dapat menjadi kekuatan yang memperkaya pengalaman belajar dan membentuk karakter yang toleran dan penuh empati.