Kerukunan Beragama di Pecinan Jepara: Toleransi dan Kerjasama Antar Umat Beragam

Kerukunan beragama adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Di Pecinan Jepara, kerukunan antar umat beragama telah menjadi kenyataan yang nyata. Masyarakat Pecinan Jepara hidup dengan rukun dan tanpa pertengkaran karena adanya saling menghormati, saling membantu, dan menghindari perundungan. Mereka tidak membedakan dan meneleang agama lain, serta menghargai tata cara beribadah agama lain. Fonum Kervitunan Umat Beragama (FKUB) beserta perwakilan pemuka lintas agama di Pecinan Jepara telah berkomitmen untuk terus merawat toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Hal ini diungkapkan oleh Ketua FKUB Jepara, Mashudi, saat pendeklarasian Kabupaten Jepara sebagai kabupaten kerukunan. Menurutnya, dengan terjalinnya kerukunan, akan timbul rasa saling memiliki yang tinggi satu sama lainnya. Hal ini menciptakan kondisi aman, damai, dan nyaman bagi masyarakat Pecinan Jepara. Dalam deklarasi kerukunan tersebut, semua pihak di Pecinan Jepara berhasil melakukan pembinaan nilai toleransi beragama. Salah satu buktinya adalah kembalinya penggunaan Gedung Ibadah Tempat Ibadah Jemaat (GITJ) Pepanthan, Desa Dermolo, Kecamatan Kembang, sebagai tempat ibadah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Pecinan Jepara mampu menjaga kerukunan dan menghargai keberagaman agama. Bupati Jepara, Dian Kristiandi, juga memberikan pesan agar semua pihak terus mengedepankan musyawarah dalam penyelesaian masalah. Dengan demikian, setiap individu yang diuji sikap toleransinya dapat saling menghormati dan menghargai. Bupati juga menekankan pentingnya mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai landasan dalam menjaga kerukunan beragama. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan refleksi akhir tahun dan doa bersama lintas agama yang dipimpin oleh tiap-tiap pemuka agama secara bergantian. Hal ini menunjukkan semangat kerjasama dan kebersamaan dalam menjaga kerukunan beragama di Pecinan Jepara. Dengan adanya kerukunan beragama yang kuat di Pecinan Jepara, masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan saling mendukung. Kerukunan ini juga menjadi contoh yang baik bagi masyarakat lainnya dalam menjaga toleransi dan kerjasama antar umat beragama.