Renaisans: Kelahiran Kembali Pendidikan dan Pengetahuan **

Renaisans, periode transformatif dalam sejarah Eropa, menandai kebangkitan kembali minat terhadap seni, sastra, dan filsafat klasik setelah Abad Pertengahan. Revolusi intelektual ini juga membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Pandangan Renaisans terhadap pendidikan menekankan humanisme, menekankan pengembangan individu yang seimbang secara intelektual, moral, dan fisik. Berbeda dengan sistem pendidikan abad pertengahan yang berfokus pada teologi dan dogma, Renaisans mendorong pembelajaran yang lebih luas, termasuk seni, sastra, sejarah, dan filsafat. Para pemikir Renaisans seperti Erasmus dan Vittorino da Feltre percaya bahwa pendidikan harus mempersiapkan individu untuk menjadi warga negara yang aktif dan berpengetahuan. Mereka menekankan pentingnya pembelajaran bahasa klasik, yang dianggap sebagai kunci untuk memahami budaya dan pemikiran kuno. Pendidikan Renaisans juga menekankan pengembangan keterampilan praktis, seperti seni, musik, dan olahraga, yang dianggap penting untuk keseimbangan dan perkembangan pribadi. Renaisans menandai titik balik dalam sejarah pendidikan, menanamkan benih untuk sistem pendidikan modern yang kita kenal saat ini. Penekanan pada humanisme, pembelajaran yang luas, dan pengembangan individu yang seimbang terus memengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia. Warisan Renaisans dalam pendidikan terus menginspirasi kita untuk mengejar pengetahuan, mengembangkan potensi kita, dan menjadi warga negara yang aktif dan berpengetahuan. Referensi:** * *The Renaissance: A Cultural, Social, and Economic History* by John Hale * *The History of Education* by John Henry Newman * *Erasmus: The Life, Work, and Thought of a Renaissance Humanist* by Margaret L. King